Sulsel, MAROSnews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melakukan penanaman 142 ribu bibit mangrove di empat kabupaten dengan rincian 35.602 bibit mangrove di setiap kabupaten. Penanaman mangrove ini sebagai upaya rehabilitasi pesisir dan penguatan ekonomi biru.
Penanaman mangrove berlangsung selama sembilan hari, 26 Agustus hingga 3 September 2025. Lokasi penanaman mangrove di Pulau Sabangko, Desa Mattirobambang, Liukang Tuppabiring (Kabupaten Pangkep), Kelurahan Watang Suppa (Kabupaten Pinrang), Desa Tonra, Kecamatan Libureng (Kabupaten Bone), dan Desa Pallengu, Kecamatan Bangkala (Kabupaten Jeneponto).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, M. Ilyas, mengatakan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
“Mangrove tidak hanya melindungi pesisir dari abrasi, tetapi juga menjadi ekosistem penting yang menopang sumber penghidupan masyarakat,” ujarnya, Sabtu (06/09/2025).
Ia menambahkan, gerakan ini bukan sekadar menanam pohon, melainkan menanam masa depan. Bibit yang ditanam merepresentasikan komitmen jangka panjang pemerintah dalam memperkuat rehabilitasi kawasan dan memperluas sektor ekonomi biru.
“Mangrove adalah benteng alami yang melindungi pesisir dari abrasi, sekaligus ekosistem yang menopang perikanan dan kehidupan masyarakat. Ini bagian dari upaya rehabilitasi kawasan sekaligus mendukung perluasan wilayah Ekonomi Biru,” ucapnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir Provinsi Sulsel, Marhamah mengungkapkan, kegiatan ini direncanakan mencakup tujuh kabupaten, meski saat ini baru terlaksana di empat wilayah.
Marhamah menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat dalam menjaga kelestarian mangrove, karena keberhasilan program ini ditentukan oleh keterlibatan warga secara berkesinambungan.
“Targetnya, seluruh lokasi bisa segera terealisasi agar manfaatnya dirasakan lebih luas. Kami berharap masyarakat terus terlibat aktif karena keberlanjutan ekosistem mangrove bergantung pada kepedulian bersama,” urainya.