MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan rilis atas survei yang telah dilakukan untuk angka kemiskinan di Sulsel per September 2021.

Berdasarkan data yang dipaparkan Kepala BPS Sulsel, Suntono, dalam siaran persnya secara virtual, Senin (17/1/2022) menyebutkan angka kemiskinan Sulsel per September 2021 sebesar 8,53 persen atau 765,46 ribu jiwa.

Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,25 persen dibanding Maret 2021 sebesar 8,78 persen. Angka penurunan ini murni dibawah kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Plt Gubernur Sulsel.

Angka itu pun lebih baik dibandingkan angka kemiskinan nasional diangka 9,71 persen.

“Kemiskinan di Sulsel mengalami penurunan 0,25 persen dibanding Maret 2021,” ujar Suntono.

Dirinya juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulsel yang telah memberikan intervensi secara tepat, khususnya di masa pandemi.

“Ini kabar gembira, bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mereduksi kemiskinan di masa pandemi tampaknya sudah mengalami perbaikan. Jika melihat ini mengalami penurunan, berarti langkah-langkah pemerintah setempat sudah tepat,” tambah Suntono.

Bukan hanya kemiskinan, BPS Sulsel juga memaparkan eksisting angka pengangguran di Provinsi Sulsel. Untuk angka pengangguran, per Agustus 2021 sebesar 5,72 persen atau menurun 0,59 persen dibandingkan Agustus 2020 6,31 persen.

“Demikian juga presentase pekerja setengah penganggur turun sebesar 2,54 persen poin dibandingkan Agustus 2020,” ujar Suntono.

Untuk pertumbuhan ekonomi, lanjut Suntono, Provinsi Sulsel juga mencatat angka yang terus mengalami peningkatan. Untuk Triwulan III 2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,71 persen, ini untuk quartal to quartal. Sedangkan untuk year to year, ekonomi Sulsel untuk Triwulan III 2021 dibanding Triwulan III 2020 tumbuh sebesar 3,24 persen.