Marosnews.com – Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam dan Wakil Bupati (Wabup) Suhartina Bohari kompak menghadiri penilaian kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting kabupaten/kota tahun 2023 tingkat provinsi, di Hotel MaxOne, Jalan Taman Makam Pahlawan Makassar, Rabu (24/05/2023).

Dalam forum itu Chaidir Syam memaparkan perkembangan kondisi stunting Kabupaten Maros secara umum dari 2019 sampai 2022 dihadapan pimpinan daerah 24 kabupaten/kota. Dalam penjelasannya Chaidir menjelaskan bahwa kondisi stunting di Kabupaten Maros mengalami penurunan yang cukup drastis.

“Desa lokus stunting dari 2019 sampai 2022 di Kabupaten Maros meliputi 80 desa, 23 Kelurahan di 14 Kecamatan. Pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting hingga 2022, meski telah melalui banyak kendala namun telah terlaksana 100 persen,” ungkapnya.

Lanjut Chaidir menjelaskan, dokumentasi pelaksanaan aksi konvergensi pada aksi satu berdasarkan master ansit, dilakukan analisis situasi dan penetapan desa lokus tahun 2022 yaitu sebanyak 30 desa.

“Pada aksi dua, berdasarkan analisis situasi, dilakukan pemetaan program dan kegiatan yang akan diintervensi dan diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan. Sedangkan pada aksi tiga, dirembuk stunting disepakati intervensi penurunan stunting oleh pemerintah daerah, pemerintah desa, swasta, universitas, dan masyarakat,” urainya.

“Rembuk stunting ini kita laksanakan juga untuk TPPS tingkat kecamatan maupun desa secara terintegrasi. Percepatan penurunan stunting ini kami genjot terus,” tambahnya.

Pada aksi empat Chaidir Syam mengemukakan mengacu pada juknis yang baru terkait perbup penurunan stunting, telah ditetapkan Perbup Nomor No 87 Tahun 2021. Perbup ini menjadi pedoman bagi Pemkab Maros, Pemerintah Desa (Pemdes), maupun masyarakat untuk melakukan intervensi penurunan stunting.