Turikale, Marosnews.com – Bupati Maros AS Chaidir Syam dan Wakilnya Suhartina Bohari terus merealisasikan janji-janjinya saat berkampanye pada Pilkada 2020 lalu.

Salah satunya kemudahan akses bantuan dana usaha bagi pelaku  Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM). Peluncuran ini digelar di Tribun Lapangan Pallantikang Senin (12/4/2021).

Baca juga : Realisasi 20 Ribu Peluang Kerja, 18 Pemuda Maros Dilepas Ikuti Pelatihan di Bekasi

Bantuan dana bergulir ini diberikan ke pelaku UMKM untuk mendukung pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19. Tahap pertama dana bergulir ini bekerjasama dengan Bank Sulselbar dengan nilai tang bervariasi antara Rp25 juta sampai Rp245 juta.

Beberapa usaha yang mendapat dana bergulir yakni usaha warung kopi, usaha makanan dan lainnya. “Untuk tahap awal ada enam pelaku ushaa UMKM. Bedanya dengan kredit yang lain bunganya sangat kompetitif atau rendah sehingga tidak membebani pelaku UMKM,” ujar Chaidir.

Baca juga : Chaidir Syam Minta Pengurus Karang Taruna Bersinergi Tangani Masalah Sosial di Maros

Chaidir berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan oleh UMKM agar tetap bertahan ditengah pandemi Covid-19. “Kita tahu wabah covid-19 menghantam perekonomian nasional, termasuk Maros. Sehingga diharapkan bantuan dana bergulir ini dapat menggerakkan perekonomian masyarakat Maros,” paparnya.

Selain itu, juga diserahkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari Presiden RI sebesar Rp1,2 juta. Bantuan ini diberikan kepada 356 pelaku usaha mikro. Berbeda dengan dana bergulir, BPUM ini bukan merupakan pinjaman dan tidak perlu dikembalikan.

Baca juga : Total Rp 4,5 Miliar Dana APBD Disiapkan Pemkab Maros Untuk Gaji Guru Non ASN

“Harapan kami, pemberian bantuan ini dapat membantu pelaku UMKM menjalankan usahanya ditengh krisis dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional,” jelas Chaidir.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kamaluddin menuturkan, untuk tahap pertama BPUM diberikan kepada 340 pelaku usaha. Sedangkan penerima BPUM tahun 2020 khusus kabupaten Maros sebanyak 3.327 yang terdiri dari berbagai pengusul yakni pegadaian, PNPM, perbankan, serta Kopumdag.

“Kalau usulan Kopumdag tahun lalu ada 12.600 pelaku UMKM namun hanya 918 yang terealisasi. Semoga tahun ini semua usulan kami bisa terealisasi sehingga program pemulihan ekonomi nasional dapat berjalan normal,” pungkasnya. (Alf)