Turikale, Marosnews.com – Bupati Maros Chaidir Syam menghadiri pelaksanaan kegiatan “Deklarasi Anti Inteloransi dan Radikalisme Serta Dialog Kebangsaan” di Ruang Pola Kantor Bupati Maros, Kecamatan Turikale, Senin (16/10/2023).
Pada kesempatan ini, Chaidir Syam dalam sambutannya menyampaikan bahwa deklarasi sangat penting sebagai bentuk penegasan dan komitmen bersama untuk melawan dan menolak paham dan gerakan yang dapat melemahkan ideologi dan dasar negara.
“Pancasila adalah dasar negara NKRI, falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang melandasi pembangunan pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya hukum dan HAM,”ujarnya.
Chaidir Syam juga menjelaskan bahwa di setiap babak sejarah bangsa Indonesia, akan selalu muncul berbagai upaya untuk menggoyahkan keutuhan dan kokohnya NKRI dengan mengganti pancasila dengan ideologi lain.
“Menyadari gangguan akan terus ada, hal ini perlu menjadi fokus dan perhatian kita bersama. Para generasi muda perlu memiliki kesadaran untuk senantiasa melestarikan ideologi pancasila sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa dan pemersatu bangsa,” sebutnya.
Mantan Ketua DPRD Maros itu juga menjelaskan bahwa pencegahan radikalisme tidak cukup dengan deklarasi saja. Olehnya itu, pihaknya pun mengharapkan dilakukan pengkajian dan penerapan strategi baru secara sistematis untuk mencegah perkembangan radikalisme.
“Terkait radikalisme, kita ketahui bersama bahwa hal ini tidak saja disebabkan karena kebodohan, kemisikinan atau pun ketidakadilan, tetapi sudah masuk ke tataran kaum muda di masyarakat kita. Sekecil apapun gerakan yang mengarah ke radikalisme harus dicegah dan diantisipasi agar tidak berkembang meluas,” tuturnya.

Chaidir Syam juga mengungkapkan bahwa masyarakat Maros merupakan masyarakat yang heterogen, majemuk dan kompleks. Menurutnya keragaman ini merupakan unsur yang sangat strategis dan menguntungkan untuk membangun bangsa. Namun disisi lain kata dia, juga memberikan potensi kerawanan yang besar dari berbagai segi kehidupan yang sewaktu-waktu dapat memicu gejolak dan dikhawatirkan berakhir dengan konflik antar golongan, ras dan agama.
“Dengan digelarnya kegiatan ini, diharapkan terpatri semangat kebersamaan, komitmen saling menghargai, komitmen kepedulian terhadap masalah sosial, menghormati perbedaan kultur dan pendapat, komitmen untuk mematuhi segala aturan dan norma-norma hukum dan komitmen untuk belajar menyesuaikan diri,” jelasnya.
Sementara Dir Intelkam Polda Sulsel, Kombes Pol Hajat Mabrur Bujangga yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasinya terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros yang memberikan izin pelaksanaan di Ruang Pola Kantor Bupati Maros.
Selain Dir Intelkam Polda Sulsel, turut hadir pada kegiatan ini perwakilan Kasatgas Densus 88 Sulsel, Kapolres Maros, pihak Kemenag dan berbagai stakaholder lainnya. Adapun peserta kegiatan ini terdiri dari guru, siswa sekolah dan perwakilan organisasi kepemudaan. (***)