MN, Maros – Kabupaten Maros juga dikenal sebagai kota santri. Hal ini dikarenakan tipologi masyarakatnya yang religius dan banyaknya pondok pesantren berdiri dihampir semua Kecamatan.

Untuk memajukan kehidupan keagamaan, pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maros nomor urut 2, Chaidir Syam – Suhartina Bohari, bertekad mewujudkan program satu Dusun satu penghafal Al Qur’an.

“Jadi programnnya itu menyiapkan penghafal Al Qur’an sejak usia dini. Kenapa itu dilakukan, karena penting untuk menyiapkan calon imam masjid di masa depan yang memiliki kualitas bacaan yang baik serta fasih sesuai kaidah ilmu tajwid,” terang Chaidir.

Lebih lanjut, Ketua DPRD Maros periode 2014-2019 itu mengemukakan, program satu Dusun satu penghafal Al Qur’an, akan dikerjasamakan dengan rumah-rumah penghafal Al Qur’an dan pesantren yang ada di kecamatan.

“Setiap pesantren akan difasilitasi guru-guru yang akan mendidik calon penghafal Qur’an.  Selain itu, mereka juga akan dididik menjadi Da’i, agar bisa jadi penceramah di kampung atau Dusun masing-masing” tambah Chaidir.

Untuk para penghafal Al Qur’an tersebut, Chaidir-Suhartina juga akan menyiapkan beasiswa khusus agar mereka bisa melanjutkan pendidikan formalnya hingga sarjana. (IND)