Bontoa, Marosnews.com – Cuaca buruk yang terjadi dalam sepekan terakhir, membuat puluhan nelayan di Desa Tumpabiring, Kecamatan Bontoa, tidak turun melaut.
“Sudah satu mingguan ombak tinggi, makanya untuk sementara waktu tidak melaut dulu. Kita tunggu cuaca normal baru turun lagi”, terang Syukur, seorang nelayan di Desa Tumpabiring.
Baca juga : Total Rp 4,5 Miliar Dana APBD Disiapkan Pemkab Maros Untuk Gaji Guru Non ASN
Selama tidak melaut para nelayan pun menepikan kapal mereka di dermaga untuk menghindari hantaman gelombang tinggi yang dapat merusak kapal.
“Semua kapal kita parkir di dermaga, karena kalau di bibir muara seringkali dihantam ombak dan bisa merusak kapal”, ungkap Syukur
Selama tidak melaut nelayan hanya fokus memperbaiki kapal dan jaring yang rusak.
Baca juga : Vaksinasi Mubalig di Maros Ditarget Awal April
” Kalau tidak melaut kita hanya memperbaiki kapal dan jaring yang rusak. Bila perekonomian sudah menipis terpaksa bekerja serabutan dulu mencari kerang di bibir muara untuk dijual”, beber Syukur.
Di kampung nelayan Desa tumpabiring ada 60 lebih kapal nelayan yang tidak melaut. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian dari mereka terpaksa bekerja serabutan, bahkan ada pula yang menggadaikan emas istri untuk bisa bertahan hidup. (Fhm)