MN, Maros- Debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Maros yang digelar oleh KPU Maros di salah satu hotel di Makassar, Rabu (28/10/2020) berlangsung seru. Masing-masing pasangan pun saling sindir saat sesi pertanyaan Paslon.

Pasangan nomor urut 1, Tajerimin dan Hafid S Pasha (Tahfidz) yang mendapatkan kesempatan awal bertanya ke pasangan nomor urut 3, Harmil Mattotorang dan Ilham Nadjamuddin. Tajerimin mengkritik komitmen pasangan itu pada persoalan krisis air bersih di Bontoa.

“Kenapa hanya di Bontoa, padahal kekeringan dirasakan di daerah pesisir di empat kecamatan. Terus soal 100 hari, itu bagaimana caranya, padahal bapakkan sudah menjabat dua periode sebagai wakil Bupati,” tanya Tajerimin.

Tak hanya soal krisis air bersih, calon Wakil Bupati nomor urut 1, Hafid S Pasha juga menyinggung soal Narkoba ke pasangan nomor urut 3 dan masalah angka perceraian.

“Bagaimana cara Paslon nomor urut 3 ini menanggulangi soal Narkoba dan perceraian. Kita tahu angka ini masih sangat tinggi,” kata Hafid.

Mendapat pernyataan itu, Calon Bupati nomor urut 3, Harmil Mattotorang berkelik jika komitmen penuntasan krisis air bersih itu memang hanya diusulkan oleh warga di Kecamatan Bontoa.

“Kalau warga dikecamatan lain juga meminta komitmen kami, jelas kami juga akan lakukan. Soal100 hari kerja itu yang kami maksud adalah persiapannya, seperti tim mempersiapkan tim adhoc dan konsultan,” terangnya.

Menjawab soal Narkoba, calon Wakil Bupati, Ilham Nadjamuddin menjelaskan, persoalan Narkoba seharusnya menjadi tanggung jawab bersama dan bukan hanya aparat hukum. Menurutnya, masyarakat harus dilibatkan secara luas.

“Selain itu, persoalan Narkoba ini juga harus kita tanggulangi dengan melibatkan peran pemuka agama. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama tentunya kedepan,” terangnya.

Mendapat kesempatan bertanya, Paslon nomor urut 3 ke nomor urut 2, baik Harmil maupun Ilham, hanya mempertanyakan peran seorang wakil Bupati dalam kesuksesan pemerintahan Hatta Rahman selama dua periode.

Sementara itu, pasangan Calon nomor urut 2, Chaidir Syam dan Suhartina lebih terlihat santai dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan ‘datar’ kepada pasangan nomor urut 1. Salah satunya soal reformasi birokrasi dan isu perempuan.