Turikale, MAROSnews.com – Gerakan Kampanye Makan Telur bersama anak-anak penderita stunting dilaunching tepat di momentum peringatan Hari Bumi atau Earth Day 2024 di Lapangan Pallantikang, Senin 22 April 2024.
Gerakan ini dilaunching langsung Bupati Maros Chaidir Syam. Sebanyak kurang lebih 500 warga Kabupaten Maros hadir saat prosesi launching berlangsung.
Program Kampanye Makan Telur ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros untuk menjadikan Maros bebas stunting, sekaligus mendukung Program Gerakan Peduli Stunting (Gadis) Menuju Indonesia Emas Tahun 2024.
Bupati Maros Chaidir Syam mengatakan gerakan makan telur merupakan upaya mensosialisasikan Gerakan Peduli Stunting (Gadis).
“Ini salah satu intruksi dari Pj Gubernur Sulsel untuk memberingati hari bumi,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPRD itu juga menyebut peserta yang ikut makan telur merupakan penerima PKH. “Pesertanya seluruh penerima dari PKH kita, mulai dari anak hingga ibunya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Chaidir menjelaskan berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Maros.

Salah satunya program orang tua asuh atau Gempur Stunting. Dalam program ini kata dia, Bupati, Wakil Bupati hingga Sekda menjadi orang tua asuh bagi anak penderita stunting.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus mengatakan angka stunting di Maros mengalami peningkatan.
“Tahun ini mencapai 3.000, tahun 2022 sebanyak 3.700 dan 2023 ada 2.700. Untuk menurunkan angka stunting, Maros masih perlu meningkatkan pentingnya pencegahan stunting,” katanya.
Meski angka stunting baik, namun dari segi penanganan terbilang sukses.
“Kita sukses dipenanganannya, karna tidak ada kematian karena stunting, tapi yang perlu kita tingkatkan adalah pencegahannya agar tidak ada kasus stunting baru,” ucapnya.
Yunus mengungkapkan paling banyak yang menderita stunting adalah mereka yang melakukan pernikahan dini.
“Itu karena organ rerproduksinya belum siap untuk melahirkan,” tuturnya.(*)
Edr;Br