MAKASSAR – Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menunjukkan kepiawaiannya memasak di kegiatan silaturahmi dan lomba memasak di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Jumat (7/1/2022).

Bak chef atau koki profesional ia mengolah bahan mulai dari mengiris beberapa bahan dasar. Sesekali ia menyeka keringat dan merapikan apronnya. Finish penyajian untuk tata letak pun dengan serius ia lakukan.

“Ini namanya nasi goreng Andalan,” kata Andi Sudirman Sulaiman.

Ia menjelaskan, setiap bulir nasi telah bersalut telur. Tidak ketinggalan bahan pelengkap seperti kerupuk dan selada.

“Ini telurnya sudah menempel di setiap nasinya. Ada sosis digoreng terlebih dahulu. Telur mata sapinya setengah matang. Ada kerupuk, selada, tomat dan timun. Mudah-mudahan ini enak di lidah dewan juri,” ucapnya.

Bukan tanpa kendala untuk menghadirkan sajian terbaiknya. Kesulitan dihadapi di awal proses memasak. Nasi melengkat di wajan yang terlalu panas.

“Kesulitannya pada alat, nasinya melengket karena wajannya terlalu panas. Lainnya, mungkin karena kompor satu jadi bahannya diolah secara bergantian,” ujarnya.

Selain nasi goreng Andalan, nama-nama unik disematkan oleh chef dari para Kepala Dinas. Misalnya nasi goreng bencana, lintas negara, ekbang (enak dan membanggakan), nomor induk kependudukan (NIK), ada juga dengan nama nasi goreng Covid-19.

Kepala Dinas Olahraga Sulsel Andi Arwin Azis menyebutkan, semalam sebelum perlombaan telah berlatih memasak nasi goreng. “Latihan sudah semalam ini,” sebutnya.

Sedangkan, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Sulsel, Sukarniaty Kondolele, menyebut sajiannya nasi goreng NIK, berasal dari singkatan nomor induk kependudukan.

“Nama nasi gorengnya NIK adalah Single Identity Number yang berarti semua penduduk Indonesia harus punya satu identitas yaitu NIK, ini juga sosialisasi untuk digitalisasi NIK, juga nama kecil saya,” jelasnya.

Adapun kriteria tim lomba memasak nasi goreng bagi pejabat eselon II Lingkup Pemprov Sulsel 2022. Yakni cita rasa, penataan, ketepatan waktu, kebersihan dan kreativitas.

“Peserta tidak boleh dibantu dan waktu yang diberikan 60 menit,” papar dewan juri.

Adapun dewan juri terdiri: Naoemi Octarina, Sri Rejeki Hayat, Zulfitria, Hasnawati Patturusi, Sri Suro, Urfan Nur Wahidah, Suhartini Hamdan, Santi Imran Jausi, Nurma Bakir Tamzil, Nurlena K Restu dan Hasnawati Junaedi.

Dewan juri dari seluruh 56 masakan hanya diberi nomor tanpa nama jabatan. Adapun pemenang lomba memasak, untuk juara 1 diraih Plt Kepala Inspektorat Sulsel Andi Aslam dengan menu Nasi Goreng Pengawasan, juara 2 diraih Kepala Dinas Dinsos Andi Irawan Bintang dan juara 3 Plt Direktur Utama RSUD Haji, dr Hj Andi Diamarni Gandhis.