Turikale, Marosnews.com – Digelar secara maraton sejak bulan Agustus 2021 lalu di Kecamatan Maros Baru, pelaksanaan Jambore Ranting (Jamran) 14 kecamatan se Kabupaten Maros berakhir.

Penutupan kegiatan digelar di Bumi Perkemahan Kampung Pramuka, Bulowa, Kecamatan Turikale, Sabtu (24/10/2021).

Acara penutupan turut dihadiri Ketua Harian Kwartir Daerah Pramuka Sulsel Haris Yasin Limpo dan Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Cabang Pramuka Maros.

Ketua Kwarcab Pramuka Maros, Hj Suhartina Bohari mengatakan pelaksanaan Jamran di Kecamatan Turikale merupakan penutup kegaiatan Jamran di 14 kecamatan.

“Perlu kami laporkan bahwa sejak diterbitkannya SK Kepengurusan Kwarcab Maros pada bulan Mei 2021 lalu, telah dilaksanakan musyawarah ranting di seluruh kecamatan, kemudian orientasi kepramukaan bagi seluruh Ketua Mabigus se-Kabupaten Maros. Ini baru pemanasan,” kata Hati sapaan akrab HJ Suhrtina Bohari.

Wakil Bupati perempuan pertama di Maros itu juga mengemukakan gagasan Jamran disepakati melalui sidang paripurna Andalan Kwarcab Maros. Tujuannya untuk menggairahkan kembali giat kepramukaan yang nyaris vakum selama kurun waktu 2 tahun terakhir dikarenakan pandemi.

Meski dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, Hati memastikan seluruh kegiatan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Tidak bisa dipungkiri, melaksanakan kegiatan perkemahan di situasi ini memang bukan hal yang mudah, di awal pelaksanaan, tak henti-hentinya kami berkoordinasi dan saling mengingatkan untuk menjaga seluruh pelaksanaan Jamran berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Harian Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan, Haris Yasin Limpo memberikan apresiasi kepada Kwarcab Maros yang dengan sangat hati-hati terus berkegiatan di tengah pandemi.

Menurut Haris, Jambore itu sendiri ialah pesta para peserta didik untuk saling bertemu, saling berkenalan, saling bertukar pengalaman.

Haris juga mengungkapkan Jamran secara maraton yang dilakukan Kwarcab Maros merupakan yang pertama di Sulawesi Selatan, bahkan di Indonesia.

“Di Sulawesi Selatan belum pernah digelar Jamran maraton seperti ini. Saya monitor juga di seluruh Indonesia, tidak ada Kwartir Cabang yang melakukan hal seperti ini, jadi saya terimakasih banyak ke KaKwarcab,” tutupnya.