Turikale, Marosnews.com – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus mengupayakan agar pesan moderasi beragama di kalangan milenial tumbuh dengan baik. Hal ini disampaikan Kepala Kemenag Maros, Muhammad, saat memberi sambutan di acara Pelatihan Kewirausahaan Santri yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Maros, di Gedung Baruga A Kantor Bupati Maros, Kecamatan Turikale, Senin (23/10/2023).
“Kemenag terus mengupayakan agar pesan moderasi beragama di kalangan milenial tumbuh dengan baik, banyak anak-anak kita sekarang yang mereka memang harus paham dengan moderasi beragama, moderasi beragama adalah sebuah upaya untuk tidak ekskkusif dalam beragama,” kata Muhammad.
Selain itu, Muhammad juga mengatakan bahwa kemenag akan melihat/mengawasi generasi yang diberi bantuan, pelatihan ataupun yang diberi kesempatan bekerja. “Kita ingin mereka betul-betul memanfaatkan peluang itu, bukan justru menjadi generasi yang ekstrem,” terangnya.
Di kesempatan ini, Muhammad juga menyampaikan keberadaan pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Maros yang sudah bisa diandalkan.

“Kami juga melaporkan, pak Bupati, pak KH. Achmad Sudrajat bahwa pesantren di Maros sudah bisa diandalkan. Di Maros ini ada 27 pondok pesantren dan 8 lembaga tahfidz Al-Qur’an. Dari 27 pondok pesantren ini hampir semua bagus, demikian pula dengan lembaga-lembaga tahfidz,” sebutnya.
Pelatihan Kewirausahaan Santri yang digelar Baznas Maros ini turut dihadiri salah satu pimpinan Baznas RI, yakni KH. Achmad Sudrajat, sementara Bupati Maros diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Prayitno. Hadir pula Ketua Baznas Maros, Said Patombongi, para Komisioner Baznas Maros.
Pelatihan ini diikuti 50 santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Maros. (***)