Turikale, Marosnews.com – Rapat koordinasi (Rakor) Program Keluarga Harapan (PKH) digelar di Baruga B kantor Bupati Maros, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Turikale, Senin (21/6/2021).

Pelaksanaan kegaiatan mengusung tema “Membangun Peradaban Menuju Kota Pendidikan Bebas Stunting”. Tema ini diambil berdasarkan pada saranan dasar yakni pendidikan dan kesehatan. Kegiatan ini juga merupakan kolaborasi global menuju kota pendidikan bebas stunting.

Baca juga : Sosialisasi Penggunaan Dana BOP Dispendik Maros Diikuti 450 Peserta

Salah satu langkah untuk memutus mata rantai kemiskinan adalah dengan menyekolahkan anak. Memberikan pendidikan kepada anak akan menjadi bekal bagi mereka dalam mencapai perekonomian yang layak.

Rakor yang digelar kompleks kantor Bupati Maros ini diramaikan oleh SDM PKH juga para camat dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Maros.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam. Menyikapi kondisi saat ini yakni teror covid yang meningkat, Chaidir meminta kepada SDM PKH untuk membantu menyampaikan kepada masyarakat penerima harapan agar mengikuti vaksin.

Baca juga : Pemkab Maros Salurkan KIS dan Alat Bantu Bagi Penyandang Disabilitas Miskin

“Mudah-mudahan seluruh masyarakat bisa mengikuti vaksin. SDM PKH semoga bisa membantu mendorong masyarakat,” ungkap Chaidir.

Dirinya mengungkap rasa terimakasih kepada SDM PKH yang turut membantu pemerintah dalam memutus mata rantai kemiskinan. Selain memberikan bantuan sosial, selanjutnya program yang tidak kalah baiknya ialah ayo kuliah, juga saat ini ialah program cegah stunting.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Anak dikategorikan mengalami stunting apabila tinggi badannya berada di bawah minus dua standar panjang deviasi panjang atau tinggi anak seumurannya.

Menurut, Muhammad Agus BJ memaparkan data stunting Kabupaten Maros berdasarkan pengukuran antropometri tahun 2020 per bulan Februari. Terlampir dari 26.897 Balita tercatat 956 Balita Dengan Status Sangat Pendek (BDSSP), 3.252 Balita Dengan Status Pendek (BDSP).

Berdasarkan data stanting yang cukup tinggi inilah 50 SDM PKH kabupaten Maros diikut sertakan pada diklat pelatihan dan penanganan stunting bagi SDM Kesos.

Untuk total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH berjumlah 14.000. KPM PKH ini selanjutnya akan dibentuk pertemuan kelompok sebagai upaya dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Maros. (ED)