“Terkadang saya kirim file dibantu keponakan kirim ke gadget siswa. Dari situ kalau ada yang kurang jelas dipertanyakan atau saya jelaskan juga melalui papan tulis, yang bisa di tulis saya tulis, kecuali yang berupa gambar. Kalau berupa gambar, itu mi gambar yang ada di gadget itu. Karena untuk menggambarnya setengah mati,” ungkapnya.

Pola lain yang diterapkannya, kata Asrianty, jika ada siswa yang memiliki kepandaian yang menonjol maka siswa tersebutlah yang akan membantunya menjadi tutor untuk menyampaikan pelajaran.

Asryanti juga mengungkapkan, di tahun 2010 lalu dirinya pernah mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) namun gagal. “Saya pernah mendaftar CPNS di tahun 2010. Karena tidak bisa kerja soal, jadi lembaran jawaban saya kosong,” ungkapnya.