Turikale, Marosnews.com – Tim peneliti garam Universitas Hasanuddin (Unhas) mendampingi kelompok petani garam Maros ‘Kimasunggu’ bertemu Bupati Maros H.A.S. Chaidir Syam di ruang kerjanya, Rabu (12/10/2022) kemarin.
Dalam pertemuan ini, perwakilan tim peneliti, Andi Muhammad Anshar, melaporkan ke Bupati terkait kegiatan yang telah dilakukan tim peneliti garam Unhas selama mendampingi kelompok petani garam “Kimasunggu” yang berada di Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros.
Ansar menjelaskan bahwa tim peneliti garam Unhas telah melakukan kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat petani garam tentang bagaimana membuat garam yang kualitasnya sesuai standart SNI untuk garam konsumsi.
“Petani garam selama ini memanfaatkan lahan tambak mereka yang kekeringan saat musim kemarau untuk membuat garam secara tradisional, sehingga kualitas garam yang dihasilkan belum terlalu baik,” ungkap Anshar.
Dengan adanya pendampingan dari tim garam Unhas, Anshar mengungkapkan petani garam diajarkan untuk menggunakan sistem Greenhouse Salt Tunnel (GST) dalam penjemuran garam dan sistem penyaringan berlapis untuk menyaring air baku yang akan digunakan sebagai bahan baku membuat garam.
“Sistem GST dan sistem penyaringan berlapis bertujuan agar garam yang dihasilkan menjadi lebih baik kualitasnya dan produktivitasnya dapat meningkat,” urainya.
Sementara Bupati Maros Chaidir Syam berharap agar tim peneliti garam Unhas kedepannya dapat melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros melalui Dinas Perikanan dan Dinas Koperindag untuk membina petani garam di Maros.
“Diharapkan pembinaannya dilakukan mulai dari hulu hingga hilir, sehingga bukan hanya bagaimana membina petani garam agar kualitas garam mereka menjadi lebih baik, tetapi bagaimana tim garam Unhas juga dapat menjadikan Maros sebagai salah satu sentra penghasil garam di sulawesi selatan,” beber Bupati.
Sementara Nasruddin selaku perwakilan dari dinas Kopurindag Maros mengatakan bahwa “Semua Dinas yang terkait dalam pengembangan garam Maros kedepannya, siap berkolaborasi dengan pihak tim peneliti dalam pengembangan garam di Maros yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.”
Tim peneliti garam Unhas diketuai Dr. Indah Raya, sementara anggota timnya berasal dari berbagai disiplin ilmu. Diantaranya Prof. Dr. Abd. Wahid Wahab, Hasnah Natsir, Balkis Musa dari Departemen kimia, Dr. Andi Ilham Latunra dari Departemen Biologi FMIPA Unhas serta Dr. Yusran Amini dari Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Unhas.
Sebagai informasi, tahun ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan sedang merancang tentang Sentra Ekonomi Garam (Segar) untuk peningkatan usaha penggaraman di Sulawesi Selatan.