Marosnews.com – Penerbangan internasional di Bandara Sultan Hasanuddin hingga saat ini masih belum dibuka.

General Manager Bandara Sultan Hasanuddin, Wahyudi mengatakan butuh kesiapan berbagai stakeholder untuk membuka kembali penerbangan internasional, seperti dari Pemerintah Provinsi, Dinas Perhubungan, Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP Kelas 1 Makassar dan stakeholder lainnya.

“Untuk membuka kembali penerbangan internasional butuh kesiapan berbagai stakeholer dan pemetaan tanggung jawab. Seperti misalnya siapa yang bertanggung jawab melakukan karantina menangani penumpang dari luar dan siapa yang melakukan PCR,” kata Wahyudi kepada Marosnews.com.

Wahyudi menyebut saat ini pihaknya telah melakukan penjajakan dengan Dinas Perhubungan, dan akan melakukan rapat kembali untuk memetakan persiapan.

“Saat ini kami telah melakukan penjajakan dengan stakeholder terkait, dan akan melakukan rapat kembali untuk memetakan kesiapan,” ujar Wahyudi.

Wahyudi menjelaskan banyak kerugian jika penerbangan internasional di Bandara Sultan Hasanuddin tidak segera dibuka.

“Banyak ruginya jika penerbangan internasional tidak dibuka. Pelaksanaan umrah bisa saja lewat Manado, Jakarta dan lain-lain,” bebernya.

“Penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin itu diantaranya Jeddah, Madina, Singapura dan Malaysia. Dan kebanyakan penerbangan internasional ke Makassar ini lebih banyak tentang bisnis,” pungkas Wahyudi.

Kepala Otoritas Bandar Bandar Udara Wilayah V Makassar

Sementara itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar, Sigit Widodo mengatakan saat ini penerbangan internasional akan dibuka secara bertahap.

Sigit menyebut saat ini penerbangan internasional hanya dibuka di Bandara Soekarno Hatta di Jakarta dan Sam Ratulangi di Manado.

“Penerbangan internasional akan dibuka bertahap, saat ini hanya Bandara Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi yang dibuka. Untuk Bandara Sultan Hasanuddin belum ada kepastian kapan akan dibuka, belum ada jadwal. Saat ini masih terus melakukan persiapan, tergantung evaluasi dari pusat,” ujar Sigit.