Tanralili, Marosnews.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, bersama Bupati Maros Chaidir Syam dan jajaran Forkopimda Maros melakukan panen cabai varietas cakra putih di kebun seluas 50 hektare milik petani di Lingkungan Dulang, Kelurahan Borong, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Senin, (02/10/2023).
Adapun cabai yang dipanen ini merupakan jenis cabai yang digemari petani untuk ditanam, karena dapat berbuah dalam jangka waktu yang panjang 5-7 bulan dan dapat dipetik setiap pekan. Cabai ini juga tahan dengan kondisi genangan air ataupun jika terjadi banjir.
Bahtiar menyebutkan, budidaya cabai di tempat ini telah berlangsung puluhan tahun dan semakin ditingkatkan sebagai upaya dalam penanganan inflasi. Bahkan menurut Bahtiar, penanaman cabai telah berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Bahtiar juga mengucapkan terima kasih kepada petani cabai dan kepada Pemerintah Maros, khususnya kepada Bupati Maros Chaidir Syam.
“Saya bahagia sekali, baru saya minta masyarakat gerakkan menanam cabai, di sini sudah panen,” kata Bahtiar.
Bahtiar mengungkapkan dalam menanam cabai penting untuk mengetahui teknis mengelola lahan agar terhindar dari penyakit dan gagal tanam atau gagal panen. Kondisi lahan di dulang justru didukung karena adanya Lekopancing. Lahan cabai masih bisa ditingkatkan.
“Jadi teman-teman bisa belajar dari Maros, ini juga saya lihat ditanam di lahan kering dan airnya dipompa, termasuk sukses,” sebutnya.
Pemprov dan Pemda akan memberikan bantuan untuk gerakan budidaya tanam cabai ini. “Saya dorong aliran Sungai Lekopancing untuk diolah lahannya, apa yang bisa dibantu,” ujarnya.
Adapun Pemprov Sulsel sendiri mendorong Gerakan Tanam Cabai 10 pohon satu ASN.
Sementara Bupati Maros Chaidir Syam menyebutkan produksi cabai di lahan ini mencapai 7-8 ton per hektar.
“Alhamdulillah ini kita support terus petani kita. Ada beberapa petani di sini sudah menyuplai juga ke provinsi lain,” jelas Chaidir.
“Tadi ada beberapa harapan petani dan Pak Gubernur merespon dengan baik. Insya Allah kita akan turun apa yang diperlukan oleh petani. Misalnya pompa untuk menyuplai air sungai lagi. Karena ini sepanjang aliran sungai. Insya Allah petani kita bisa terus berproduksi,” sambungnya.
Petani cabai juga mengakui bahwa budidaya cabai membawa kesejahteraan bagi mereka.
“Alhamdulillah kita menanam cabai di sini selama 20 tahun hasilnya memuaskan, selama satu musim di sini petani bisa menghasilkan 30 sampai 100 juta,” kata Ketua Kelompok Tani, Nurdin.
“Tanam cabai, Alhamdulillah, hasilnya bisa naik haji,” ucap petani lainnya, Ahmad. (***)