MAROSopini – Isu kepindahan Sekertaris DPD II PAN Maros, Suhartina Bohari ke Golkar menyeruak belakangan terakhir ini. Wakil Bupati Maros terpilih ini dikabarkan masuk bursa pencalonan Ketua DPD II Golkar Maros.
Jika Tina sapaan akrab Suhartina Bohari benar-benar pindah ke Golkar, maka adik ipar Bupati Maros Hatta Rahman ini berpotensi kuat menggeser posisi Andi Patarai Amir sebagai Ketua DPD II Golkar Maros.
Berbicara soal peluang, kans Tina menjadi Ketua Golkar Maros memang patut diperhitungkan, sebab mantan anggota DPRD Maros dua periode ini memiliki figuritas dan ketokohan yang cukup kuat.
Baca juga : Nasib Apes Dialami Perwira Polda Sulsel di Malam Pergantian Tahun
Isu kepeindahan Suhartina ke Golkar bisa jadi merupakan upaya partai berlambang beringin tersebut untuk merestrukturisasi ulang kepengurusan pasca kegagalannya di Pilkada Maros 2020.
Di Pilkada Maros 2020 Golkar memang gagal total. Ketua DPD II Golkar Andi Patarai Amir tak mampu berbuat banyak memenangkan jagoan Golkar, Tajerimin – Havid S Pasha. Pasangan ini berada di posisi paling buncit dari tiga kandidat pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maros.
Kegagalan Golkar di Pilkada Maros 2020, menambah rentetan kekalahan partai besutan Airlangga Hartarto ini di tiga pilkada berturut-turut, yakni 2010, 2015, dan 2020.
Golkar terakhir kali memegang kendali kursi kekuasaan di Kabupaten Maros pada 2010 silam. Setelahnya dominasi Golkar diambil alih PAN hingga Pilkada Maros 2020.
Baca juga : Penanganan Perkara Kejari Maros Sepanjang Tahun 2020 Turun 26 Persen
Jika Suhartina benar-benar menjadi Ketua Golkar Maros, maka konstelasi politik di Pilkada Maros 2026 mendatang berpotensi berubah. Chaidir Syam dan Suhartina Bohari bisa pecah kongsi dan berlawanan memperebutkan kursi Bupati.
Selain itu, hal lain yang kemungkinan terjadi jika Suhartina benar-benar menjadi Ketua Golkar Maros, maka posisi Andi Patarai Amir sebagai Ketua DPRD Maros juga bisa tergeser. Sebab secara struktur organisasi, ketua partai memiliki hak prerogatif mengusulkan pergantian ketua.
Sebelumnya, isu kepindahan Suhartina ke Golkar menyeruak sejak akhir tahun 2020, dan terus bergulir hingga awal tahun 2021.
Terkait isu kepindahan Suhartina ke Golkar, dikutip MAROSnews.com dari harian Fajar edisi 29 Desember 2020, pengurus PAN Sulsel, Irfan AB, menjelaskan akan segera membangun komunikasi dengan Suhartina terkait isu pindah partai tersebut. Menurut Irfan, PAN belum legawa melepas Suhartina, sebab ide dan gagasanya masih dibutuhkan partai.
Sementara itu, tanggapan berbeda diungkapkan Chaidir Syam. Bupati Maros terpilih ini justru mendukung wakilnya tersebut jika pindah ke Golkar.
“Mengenai langkah-langkah politik yang akan diambil, kami saling mengerti dan memahami, dan Insya Allah kami berdua malah saling mensupport dan mendukung,” kata Chaidir, dikutip MAROSnews.com dari Djournalist.com.
Baca juga : Pemprov Sulsel Sediakan Rapid Tes Antigen Gratis di Bandara Sultan Hasanuddin
Chaidir menilai, pilihan politik Suhartina tidak akan menganggu kerja-kerja politik dalam membangun Kabupaten Maros setelah unggul dalam Pilkada 9 Desember 2020 lalu.
Adapun Suhartina saat di konfirmasi terpisah menolak berkomentar lebih jauh.
“Soal saya akan ke Golkar nanti ada konfrensi pers untuk menjelaskan langkah politik saya,” jelas Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN ini”
Akankah Suhartina benar-benar pindah partai dan menjadi Ketua Golkar Maros? Hanya waktu yang akan menjawab. (Redaksi MAROSnews.com)