Turikale, MAROSnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros turut turut memperingati Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-28 tahun 2024.
Upacara peringatan Hari Otoda digelar di Lapangan Pallantikang, Kecamatan Turikale di kompleks Kantor Bupati Maros, Kamis 25 April.
Pelaksanaan upacara dipimpin Sekertaris Daerah (Sekda) Maros, Andi Davied Syamsuddin. Adapun Bupati Maros Chaidir Syam tidak hadir karena disaat bersamaan juga menghadiri peringatan Hari Otoda Tingkat Nasional yang Digelar di Balaikota Surabaya Jawa Timur bersama Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Membacakan sambutan seragam Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Andi Davied menyampaikan bahwa Otoda ke-28 tahun ini mengusung tema “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat”.
“Tema ini dipilih untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran Pemerintah Daerah akan amanah serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup di tingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang” ucapnya.
Dalam arahan Menteri Dalam Negeri yang dibacakan Andi Davied, juga memaparkan bahwa pada tahun 2015 Indonesia telah menandatangani paris agreement menyepakati mitigasi terhadap kenaikan temperature perubahan iklim karena gas yang berlebihan terutama karbon. Perubahan cuaca memberi dampak negatif yang besar seperti menimbulkan green house effect yang bisa mempengaruhi temperature dunia.
“Karena kenaikan temperature perubahan iklim 2% berakibat sangat besar bagi dunia, es di kutub utara akan cair yang akan meninggikan permukaan laut dan daerah yang rendah akan tenggelam, daerah pinggiran pantai akan abrasi dan terjadi penurunan muka tanah, ini yg harus diperhatikan bersama. Pertama, target kenaikan temperature harus dibawah 2% bahkan disepakati 1,5 derajat celcius, dunia harus menurunkan gas emisi sebelum tahun 2030, gas emisi dan karbon turun menjadi 50%,”urainya.
Menteri Dalam Negeri juga berkomitmen untuk memperkuat fungsinya dalam fasilitasi produk hukum daerah yang berfokus pada pembangunan ekonomi hijau untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara holistik. Salah satunya pemanfaatan Blue Energy hadir sebagai solusi inovatif untuk mendorong transisi energi berkelanjutan dalam pemerintahan. Potensi energi terbarukan dari laut ini membuka peluang bagi transformasi kebijakan dan infrastruktur, membawa manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan.