MN, Maros – Sembilan orang bidan yang bertugas di Puskesmas Turikale Maros dirumahkan setelah dinyatakan reaktif Covid-19, usai menjalani rapid tes. Kondisi ini menyebabkan pelayanan persalinan di puskesmas juga dihentikan, dan dialihkan ke RSUD Salewangang Maros.
“Ada sekitar sembilan bidan dirumahkan setelah hasil rapid tesnya reaktif Covid-19. Pelayanan bersalin juga ditutup sementara selama kurang lebih dua minggu untuk sterilisasi,” sebut Nita Maulia, salah seorang Bidan di Puskesmas Turikale saat memberikan keterangan kepada media, Selasa (30/06/20).
Sementara itu, terkait penutupan sementara Puskesmas Turikale, jubir penanganan Covid-19 Maros, dr Syarifuddin membantah hal tersebut. Menurutnya pelayanan di puskesmas tidak ditutup, melainkan disterilkan agar bisa digunakan untuk umum.
Lebih lanjut kata Syafruddin, selama masa sterilisasi, warga yang ingin melakukan persalinan agar ke RSUD Salewanganang ataupun ke puskesmas tetangga.
“Bukan sebenarnya ditutup, tapi disterilkan untuk penyemprotan disinfektan. Ini dilakukan untuk menghindari dampak yang lebih parah. Kalau ada warga yang ingin melakukan persalinan, bisa ke RSUD Salewangang atau di puskesmas lain yang ada di Maros ,” terang Syafruddin.
Mengenai kasus positif Covid-19 di Kabupaten Maros, Syafruddin menjelaskan masih fluktuatif. Syafruddin menyebut, setiap hari banyak warga yang teridentifikasi positif Covid setelah gencar melakukan swab.
“Covid-19 di Maros masih fluktuatif, setiap hari banyak yang positif, peningkatan drastis ini terjadi setelah kami gencar traking pemeriksaan swab,” sebutnya.
Berdasarkan data gugus tugas penanganan Covid-19 Maros hinggal selasa siang (30/06/20), tercatat 188 orang positif covid-19, peningkatan tersebut terjadi lantaran ketidakpatuhan masyarakat semenjak kenormalan baru diberlakukan. (FM)