Marusu, Marosnews.com – Warga Perumahan Grand Sulawesi Padangala, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, mengeluh lantaran mobil crane pembawa trafo tidak bisa masuk ke lokasi perumahan pada pukul 01.54 WITA, Kamis (26/05/2022).
Trafo berkapasitas 160 KVA yang dimanfaatkan warga perumahan mengalami trouble, sehingga mengakibatkan arus tegangan ke rumah-rumah terputus.
Dampak tidak bisa masuknya mobil crane, warga perumahan terpaksa tidur dengan kondisi gelap tanpa penerangan.
“Kami mendukung program strategis nasional yakni hadirnya akses kereta api di Sulsel. Namun apabila keberadaannya malah menimbulkan permasalahan seperti tidak bisa masuknya mobil crane, hal ini sangat disesalkan,”, ujar Ketua RT 05 Dusun Matana, Desa Tellumpoccoe, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros.
Sementara salah seorang warga, Anto menuturkan awal pembangunan terowongan, tidak sedikit warga yang mengeluh.
“Sebenarnya sudah lama kami keluhkan masalah ketinggian terowongan ini. Dan berharap tidak ada masalah kedepannya. Ternyata keluhan yang sudah lama dipendam warga menjadi kenyataan” urainya
“Ditambah lagi, ketinggian terowongan yang hanya 4 meter, akan menambah masalah baru saat warga ingin membangun, dimana akan menghambat masuknya kendaraan pembawa material seperti mobile cor molen” keluh anto.
“Kami berharap bapak Presiden Jokowi bisa membantu permasalahan yang dialami warga seperti kami ini. Program bapak sangat bermanfaat bagi kami. Tapi sayangnya saat pembangunan pihak terkait tidak memikirkan apakah terowongannya bisa bermanfaat bagi akses keluar masuk warga ke perumahan,” tutur Anto.
Berdasarkan pantauan Marosnews.com, ketinggian terowongan di pintu masuk perumahan Grand Sulawesi Maros sekitar 4 meter, sementara terowongan lainnya ketinggiannya sekitar 5 meter.