Bahtiar menjelaskan untuk 21 komoditi yang pengaruh terhadap inflasi, pihaknya mengupayakan agar tidak naik signifikan, karena hal ini dapat menimbulkan gejolak di masyarakat.
Dari pantaunnya, telur mengalami sedikit kenaikan, bawang putih naik Rp5.000 per kilogram. Sayuran naik rata-rata Rp1.000 per ikat.
Ia pun menginatruksikan operasi pasar dilaksanakan pada senin dan selasa. Hal ini diharapkan Bahtiar menjadi solusi selain melakukan gerakan menanam dan budidaya cabai.
“Khusus cabai diharapkan agar Desperindag dan Ketapang melakukan upaya agar tidak terjadi kenaikan harga. Apalagi di sini (Maros) terdapat daerah penghasil komoditi cabai, yakni Lingkungan Dulang, Kelurahan Borong, Kecamatan Tanralili,” urainya.
Sementara salah seorang pedagang, Wati menyampaikan, telur mengalami kenaikan Rp 2 per raknya, “Dulu Rp45 sampai 48 ribu, sekarang Rp50 ribu,” sebutnya.
Turut hadir mendampingi Pj Gubernur dan Bupati Maros dalam peninjauan ini yakni Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, M Ilyas; Kepala BKAD Sulsel Salehuddin, Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Sulsel, Asharie Fakhsirie Radjamilo; Kalak BPBD Sulsel Amson Padolo; Kepala Inspektorat Marwan Mansyur; Kadisdag Ahmadi Akil; Asisten II Ichsan Mustari; Kabiro Umum Andi Ihsan; Kepala Kesbangpol Sulsel Muh Firda; dan Kasatpol PP Arwin Azis.(***)