Di awal kemunculannya, latto-latto terus populer hingga tahun 1970-an. Saking populernya, mainan latto-latto pun terus menyebar ke berbagai provinsi kecil di Italia Utara, Calcinatello. Ini termasuk terus menyebar ke berbagai negara di dunia dan sampai di Indonesia.
Marosnews.com melansir dari berbagi sumber, di Brazil permainan latto-latto memiliki nama bate-bate atau teco-teco. Permainan latto-latto pun sudah dimainkan oleh anak-anak Brasil pada era 1960-an sampai 1990-an. Kemudian, digemari lagi pada tahun 2012. Latto-latto saat itu mudah ditemukan di banyak toko.
Saking digemarinya, New York Times menerbitkan catatan pada Agustus 1971 yang menunjukkan adanya kejuaraan dunia clackers atau kejuaraan latto-latto. Di sana diungkap, permainan ini dianggap sebagai salah satu cabang olahraga karena dalam memainkannya membutuhkan ketangkasan dan keterampilan khusus.
Pada Agustus 1971, Italia menyelenggarakan kejuaraan dunia latto-latto pertama yang diadakan di Desa Calcinatello, dekat kota industri utara Brescia. Perlombaan diselenggarakan oleh mantan petinju dan pastor paroki, menarik penggemar latto-latto dari seluruh negeri Italia.
Mengejutkannya lagi, lomba latto-latto ini pun sudah diikuti peserta dari Belanda, Prancis, Belgia, Kanada, Swiss, dan Inggris. Setelah kompetisi yang menegangkan dan memekakkan telinga, Gualtiero Panegalli, seorang restorer furnitur berusia 19 tahun asal Italia, menjadi juara latto-latto dunia pertama. Tidak ada piala atau medali untuk para pemenang, tetapi hadiahnya termasuk claret lokal, salami, domba hidup, ayam, keju, dan sekeranjang buah.
Polemik dan Sejarah Pelarangan Latto-latto
Insiden Latto-latto Pecah
Latto-latto mulai muncul pada tahun 1960-an di Amerika Serikat dan Eropa. Dulunya, mainan ini terbuat dari kaca hingga kayu. Karena itu, jika jika bola latto-latto pecah, serpihannya dapat terpental dan mengakibatkan sejumlah kasus cedera mata.