Risiko insiden cedera mata dan luka ini salah satunya mengakibatkan latto-latto sempat ditarik dari peredaran. Dikutip dari laman Groovy History pada Minggu (15/01/2023), kasus tersebut kemudian mendorong perubahan bahan dasar kaca pada latto-latto menjadi plastik.
Sayangnya, latto-latto yang dibuat dengan plastik pada 1970-an ternyata juga berpotensi pecah. Dalam data New York Times pada 12 Februari tahun 1971, tercatat setidaknya empat kasus cedera terjadi akibat latto-latto. Baru pada 1990-an, bahan akrilik latto-latto dibuat lebih aman untuk jadi mainan.
Larangan Peredaran Latto-latto di AS
Kasus cedera latto-latto membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melarang peredaran mainan tersebut pada tahun 1966. Beberapa komunitas dan Organisasi Masyarakat untuk Mencegah Kebutaan (Society for the Prevention of Blindness) juga turut mendukung keputusan FDA, seperti dikutip dari Quartz.
Sebelum melakukan pelarangan, FDA menguji banyak perusahaan untuk menemukan kecepatan dan potensi pecahnya latto-latto.
Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada 1973, Consumer Product Safety Commission atau Komisi Keamanan Produk Konsumen mulai muncul yang menyebabkan ketakutan lebih jauh terhadap mainan berbahaya.
Latto-latto Dianggap Pelecehan di Mesir
Selain di Amerika Serikat, latto-latto juga dilarang beredar di Mesir. Sebab, pada tahun 2017, mainan tersebut dianggap melecehkan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi.