Salah satu persoalan yang juga terjadi saat ini kata mantan anggota DPRD Maros itu, adalah adanya warga yang sudah masuk kategori mampu tapi masih masuk dalam daftar penerima bantuan orang miskin dan orang yang sudah meninggal tapi namanya masih tercatat sebagai penerima bantuan.
“Biar tidak miskin tapi karena orangnya pak Desa, masuk juga jadi orang miskin. Ini yang perlu sedikit kita menekan ego. Masa sih warga ta’, tim sukses ta’ mau dibilang orang miskin? berarti kalau tim sukses ta’ orang miskin, pak Desanya juga orang miskin juga? Jadi legowoki’ mengeluarkan data, kalau sudah mampumi ya ikhlaskanmi keluar dari daftar penerima bantuan sosial, kasi kesempatan mereka yang betul-betul tidak mampu,” bebernya.
“Ada juga penerima yang sudah meninggal, tapi namanya masih tercatat, masa itu bantuan mau dibawa ke kuburannya. Padahal disisi lain ada kodong tetangganya yang membutuhkan bantuan itu. Jadi mari kita betul-betul berkomitmen dan starting poin kita adalah bagiamana mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Maros,” pungkasnya.