Turikale, MAROSnews.com – Saat ini kondisi cuaca di Kabupaten Maros tidak menentu, meski dalam beberapa hari terakhir ini telah turun hujan di beberapa wilayah, namun suhu panas ekstrem masih sangat terasa. BMKG sendiri memprediksi suhu panas masih akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November mendatang.

Kondisi suhu panas ekstrem yang masih terjadi di Maros saat ini juga dibarengi memanasnya konstelasi politik pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Maros di Pilkada 2024.

Saat ini pelaksanaan Pilkada Maros memanas dengan hadirnya sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan relawan Kotak Kosong (Koko) melawan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Chaidir Syam – Muetazim Mansyur atau Maros Sejuk.

Relawan kotak kosong menyebarkan baliho, bahkan membuat posko relawan yang pada pilkada lalu menjadi salah satu posko pemenangan Chaidir Syam – Suhartina Bohari di Pilkada 2020 lalu.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Chaidir – Muetazim, Chaerul Syahab menegaskan, keberadaan posko kotak kosong di ruko berlantai dua itu seolah menegaskan siapa sosok di baliknya.

“Kuat dugaan jika sosok di balik kotak kosong itu adalah ibu Suhartina Bohari. Karena belakangan ini kita bisa lihat bagaimana dan siapa orang-orang yang bergerak di situ. Termasuk dugaan pemilik ruko itu,” katanya, Kamis (10/10/2024).

Menurut Chaerul, gerakan kotak kosong belakangan ini menguat di Maros karena diduga disokong oleh penguasa saat ini. Suhartina selaku pelaksana tugas Bupati punya kekuatan untuk memaksakan sesuatu yang bisa merugikan pihak Chaidir – Muetazim.

“Saat ini yang punya kekuasaan itu dia (Suhartina Bohari). Beliau bisa memaksakan sesuatu yang berkaitan dengan kepentingannya. Justru pihak kamilah saat ini tidak punya daya di kekuasaan,” terangnya.