Marosnews.com – Amirullah Nur Saenong (ANS) mungundurkan diri sebagai Ketua DPC Demokrat Kabupaten Maros. Mundurnya ANS juga diikuti oleh 14 Pimpinan Anak Cabang (PAC).

Mundurnya ANS beserta ketua-ketua PAC di 14 kecamatan kini sisa menyisakan anggota biasa di kepengurusan Demokrat Kabupaten Maros. “Yang mundur itu semua yang dulu saya yang bentuk pengurusnya,” ujar ANS.

ANS menjelaskan pengunduran dirinya bersama ketua PAC di 14 kecamatan karena merasa sudah tidak nyaman lagi di Demokrat.

“PAC-PAC juga sudah tidak nyaman mi di Demkorat. Dia berpikir juga, disuruh lengkapi berkas (verifikasi parpol), terus apa kontribusinya sama kita,” jelasnya.

ANS memastikan 14 ketua PAC yang mundur itu karena kemauan sendiri. Tidak ada pemaksaan bahkan perintah darinya.

“Mana bisa disuruh-suruh orang mundur. Kira-kira kalau saya suruh mundur apakah mereka mau? mereka tidak pernah bertemu dengan saya, tiba-tiba saja mereka semua mengirimkan surat pengunduran diri,” bebernya.

Terkait kemungkinan pindah partai, ANS tidak menampik hal tersebut. Dia menuturkan saat ini memang tidak menutup pintu bergabung jadi kader partai lain karena merasa tidak nyaman di Partai Demokrat.

Sementara Ketua PAC Demokrat Moncongloe Kabupaten Maros, Joko Santoso mengakui ikut mundur dari jabatannya karena polemik musda Demokrat Sulsel.

Joko menilai mestinya Ilham Arief Sirajuddin (IAS) terpilih menjadi Ketua Demokrat Sulsel karena perolehan suaranya lebih tinggi dari Ni’matullah yang kembali terpilih jadi Ketua DPD Demokrat.

Sebagaimana diketahui, pada pelaksanaan musda Demokrat Sulsel akhir tahun lalu, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Ni’matullah bersaing menduduki kursi ketua. Keduanya memperebutkan 26 pemilih yang terdiri dari 24 suara DPC, 1 DPD, dan 1 DPP.

Dari perebutan suara di musda, IAS meraih 16 suara DPC, Ni’matullah 9 suara (8 DPC dan 1 DPD), sedangkan 1 suara DPP abstain.

Namun Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akhirnya memutuskan Ni’matullah kembali terpilih menjadi Ketua DPD Demokrat Sulsel.