Marosnews.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Maros dalam dua hari terakhir, Sabtu-Minggu (24-25 Desember 2022) menyebabkan 9 kecamatan tergenang banjir.
Di Kecamatan Turikale, banjir meluap menggenangi areal Pantai Tak Berombak (PTB) hingga Kantor Bupati Maros, dan menggenangi sebagian ruas jalan poros.
Sementara di Kecamatan Mandai, banjir nampak menggenangi ruas jalan poros depan Grand Mall hingga menyebabkan arus kendaraan tersendat selama dua hari.
Banjir yang melanda Maros ini juga menyebabkan korban jiwa. Seorang lansia berusia 85 tahun di Kecamatan Camba, yakni JT, ditemukan meninggal dalam keadaan mengapung di rumahnya.
“Korban JT ini ditemukan meninggal dunia di rumahnya dalam keadaan terapung. Kondisi saat itu, air masuk ke dalam rumah korban,” kata Kasubsi Penmas Sihumas Polres Maros, Ipda Wahidin.
“Jasad korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya bernama Hamka saat mendatangi rumah korban sekitar pukul 04.30 wita,” tambah Wahidin.

Lebih lanjut, Wahidin mengungkapkan, dari keterangan saksi atas nama Hamka, bahwa sekitar pukul 04.30 WITA pada saat air disekitar rumah korban mulai naik, saksi bersama beberapa warga berteriak memanggil korban.
“Setelah berkali-kali memanggil, korban urung menjawab”, ujar Wahidin.
Setelah hampir sejam tdk ada jawaban, sekitar pukul 05.30 WITA, saksi dan warga lainnya memutuskan utk membuka paksa gembok pagar dan pintu rumah.
“Pada saat pintu terbuka,saksi dan warga lainnya menemukan korban dalam keadaan telungkup dan sudah tidak bernyawa,” terangnya.
Belum diketahui pasti penyebab kematian korban. “Penyebab meninggalnya korban masih dalam penyelidikan,” tuturnya.
Korban yang diketahui tinggal sendiri itu kemudian dievakuasi ke rumah keluarganya yang berada tepat di depan rumahnya.
“Selanjutnya jenazah korban dipindahkan kerumah Nurkhalis, keluarganya yang kebetulan berhadapan rumah,” ujarnya.
Tak hanya itu, banjir di Maros juga menewaskan seorang balita berusia 2 tahun yang ditemukan tewas tenggelam di genangan air di depan rumahnya di Kecamatan Bantimurung.
Diduga balita tersebut lepas dari pengawasan kedua orang tuanya yang sibuk mengevakuasi barang berharga saat dilanda banjir.
“Iya sampai dengan sekarang ini ada 2 warga yang meninggal dunia akibat terdampak banjir,” ujar Fadli, Kepala BPBD Maros.
Diketahui dampak musibah banjir mulai meluas bahkan telah merendam ribuan rumah warga di 9kecamatan di Kabupaten Maros. Namun ketinggian air ini bervariasi mulai dari 40 cm hingga nyaris satu meter.