MN, Maros – Puluhan warga Sanggalea Utara, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, mendatangi kantor DPRD Maros, Jumat (12/06/2020). Mereka datang menyampaikan aspirasi terkait penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang penyalurannya dianggap tidak tepat sasaran.
Rombongan warga diterima ketua komisi A DPRD Maros, Haeriah Rahman, di ruang rapat komisi III DPRD Maros.
Dalam aspirasinya, warga mempertanyakan mekanisme penyaluran bantuan yang dianggap tidak berpihak ke warga miskin. Menurutnya, banyak penerima bantuan justru merupakan orang berada (mampu secara ekonomi).
Selain itu, warga juga menyoal soal data penerima bantuan yang sudah tidak sesuai, dan menganggap data dari Dinas Sosial tidak akurat.
Sementara itu, Camat Turikale, Andi Zulkifli yang turut mendampingi warganya di kantor DPRD Maros menjelaskan, warga datang menyampaikan aspirasi mereka karena menganggap mekanisme penyaluran bantuan tidak adil.
“Jadi masyarakat menganggap penyaluran bantuan tidak adil. Mereka meminta data warga yang mampu dieliminasi dari daftar penerima bantuan, ” sebut Zulkifli.
Sementara itu, untuk data warga miskin penerima bantuan di Kecamatan Turikale sendiri, Zulkifli menyebut ada 1.412 orang. “Jadi jumlah ini berdasarkan data warga penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT),” sebutnya.
Lebih lanjut kata Zulkifli, untuk kedepannya, pihaknya akan melakukan pendataan yang lebih akurat agar penyaluran bantuan bisa benar-benar tepat sasaran.
“Kecamatan Turikale akan melakukan verifikasi data. Pendataan akan dilakukan hingga bulan 10 nanti. RT/RW akan terlibat memberikan informasi, data dari Dinas Sosial harus melalui persetujuan mereka terkait warga penerima bantuan, ” ungkap Zulkifli.
Setelah nantinya melakukan verifikasi data, Zulkifli berharap data warga miskin penerima bantuan bisa berkurang. (BR)