Marosnews.com – Di tengah pandemi Covid-19, beragam informasi mengenai cara menangkal virus corona. Mulai dari mengkonsumsi obat herbal, hingga berjemur di bawah terik matahari pada jam tertentu.
Lantas benarkah berjemur di bawah sinar matahari mampu bunuh Covid-19? berikut penjelasannya.
Berdasarkan beberapa penelitian memang sinar UV dan suhu panas di atas 56oC dapat membunuh sejumlah virus, seperti virus SARS, flu burung, dan influenza.
Namun menurut WHO, sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa sinar matahari dapat mencegah penularan Covid-19.
Ternyata terpapar sinar matahari atau suhu lebih dari 25°C tidak membuat tubuh kebal dari virus corona.
Namun tidak ada salahnya untuk tetap berjemur di bawah sinar matahari agar asupan vitamin tetap terpenuhi.
Berjemur di bawah sinar matahari memang tidak langsung membunuh coronavirus dan membuat tubuh kebal terhadap Covid-19.
Walaupun demikian, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa tidak sedikit manfaat yang dapat diperoleh dari terpapar sinar matahari.
Paparan sinar matahari dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. Vitamin D merupakan vitamin yang cukup penting, tetapi tidak sedikit orang yang kekurangan asupan nutrisi yang satu ini.
Berikut adalah manfaat sinar matahari untuk tubuh:
- Membantu mengurangi depresi karena sinar matahari melepaskan hormon serotonin
- Mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik
- Tulang lebih kuat karena vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan penyakit.
Kendati demikian, menurut American Academy of Dermatology, terlalu lama berada di bawah sinar matahari memiliki efek samping yang berbahaya bagi kulit Anda, seperti menimbulkan kanker kulit.
Para ahli tetap menyarankan Anda untuk mendapatkan vitamin D dari pola makan yang sehat. Mulai dari makanan yang mengandung vitamin D secara alami, suplemen, hingga makanan dan minuman yang diperkaya oleh vitamin ini.