MAROS – Sempat nol kasus selama hampir empat bulan, Kabupaten Maros kembali mencatat adanya kasus positif Covid-19 di bulan februari ini.

Berdasarkan data tim gugus tugas Covid-19 , kasus terkonfirmasi positif sebanyak 26 orang pertanggal 7 Februari 2022.

“Kasus Covid-19 ini kembali muncul setelah kita mengumumkan nol kasus pada 30 Oktober 2021 lalu,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Maros, dr. Muhammad Yunus.

Dia menambahkan, Kasus tertinggi ada di Kecamatan Mandai, Marusu dan Tanralili. Sementara kasus terendah berada di Turikale, Simbang dan Lau.

Yunus menyebut sebagian besar pasien positif tertular Covid-19 di tempat kerja.

“Klasternya itu rata-rata pekerja di Makassar. Hampir semua yang terkonfirmasi positif itu bekerja di Makassar namun ber-KTP Maros,” sebutnya.

Meski terjadi lonjakan kasus Covid-19 bersamaan dengan mewabahnya kasus Covid-19 varian Omicron, namun mantan Kepala Puskesmas Bantimurung ini tidak berspekulasi mengatakan itu merupakan varian Omincron.

“Semua kasus aktif masih varian Delta. Itu terlihat dari hasil PCR yang dilakukan, tak ada pasien yang menunjukkan gejala Omicron,” jelasnya.

Apabila telihat ada gejala Omicron lanjut Yunus, barulah pihaknya akan melakukan pemeriksaan sampel lanjutan di Jakarta.

“Untuk menindaklanjuti pemeriksaan Omicron, itu setelah dilakukan pemeriksaan PCR. Jika hasilnya ternyata ada gejala Omicron, barulah diambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan khusus varian Omicron,” sebutnya.

Yunus menjelaskan, pemeriksaan khusus varian Omicron ditujukan kepada pasien tertentu.

“Saat ini, pemeriksaan varian Omicron hanya ditujukan untuk pelaku perjalanan luar negeri atau pasien yang memiliki riwayat kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri atau kontak dengan pasien terkonfirmasi Omicron,” bebernya.

Dia menyebutkan, proses pemeriksaan khusus Omicron baru bisa dilaksanakan apabila hasil-hasil pemeriksaan SGTF positif.

“Kalau ada spesimen masuk di lab, kemudian hasilnya positif, dilanjutkan pemeriksaan SGTF. klo SGTF positif artinya probable O micron, kemudian dilanjutkan pemeriksaan WGSnya buat menentukan apa dia Omicron atau bukan,” terangnya.