Sedangkan terkait penyebaran informasi palsu dan preferensi politik, hasil survei Tirto bersama dengan Jakpat menyatakan sebesar 41,01 persen responden menjawab pernah membagikan informasi palsu dari satu group WhatsApp ke group lainnya.

Kecenderungan ini hampir dilakukan semua kelompok usia responden survei ini. Tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok usia satu dengan kelompok usia lainnya. Upaya memerangi informasi palsu telah dilakukan oleh AMSI, AJI dan komunitas pemeriksa fakta Mafindo, dalam kolaborasi Cekfakta.com, aktif mengampanyekan upaya bersama melawan berita palsu atau hoaks beberapa tahun terakhir.

Kampanye ini dilakukan dengan memberikan pelatihan tentang bentuk informasi palsu baik dalam kategori dis maupun misinformasi dan pemahaman bagaimana media bekerja (news literacy), serta kampanye di sosial media tentang pentingnya pemahaman dua hal tersebut pada komunitas kunci.

Pelatihan selama ini banyak diberikan pada komunitas jurnalis, media, dan masyarakat. AMSI, AJI dan komunitas pemeriksa fakta Mafindo dalam kolaborasi Cekfakta.com memandang perlu kampanye lebih masif di tentang pemahaman dis/misinformasi dan literasi berita khususnya di lingkungan pendidikan, khususnya sekolah; penting memberikan pemahaman tentang beragam dis/ misinformasi pada anak-anak sejak dini, agar mereka terbiasa berpikir kritis ketika menerima informasi.