Karena itu AMSI dan jaringan organisasi dan media yang tergabung dalam CekFakta akan menyelenggarakan diskusi terfokus atau (focus group discussion/FGD) bersama dengan pihak-pihak yang bergerak di bidang pendidikan, terutama guru-guru sekolah yang akan menjadi aktor penting dalam proses adopsi ini, untuk mendiskusikan peluang dan langkah yang perlu dilakukan agar Kurikulum Cek Fakta dan literasi berita dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah. Untuk di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kegiatan FGD yang merupakan kolaborasi dari AMSI Sulsel, Cek Fakta, Internews dan Google News, ini akan dilaksanakan selama dua hari, yakni 1 Juli hingga 2 Juli 2022 di Hotel Royal Bay, Jalan Sultan Hasanuddin No 24, Makassar. Para peserta yang hadir sebanyak 25 orang yang terdiri dari anggota DPRD Makassar, pihak Dinas Pendidikan, Dosen Perguruan Tinggi (PT) di Sulawesi Selatan, guru sekolah, perwakilan Dewan Pendidikan Makassar, perwakilan PGRI serta jurnalis.

“Adapun tujuan dilaksanakan adalah, meningkatkan pemahaman stakeholder pendidikan terutama guru tentang bahaya dis/misinformasi. Selain itu, juga kita ingin memperkuatkan pengetahuan stakeholder pendidikan terutama guru tentang bentuk dis/misinformasi dan pentingnya literasi berita (news literacy) bagi anak didik,” ujar Ketua AMSI Sulsel, Herwin Bahar.

Pemimpin Redaksi Lintasterkini.com ini juga mengungkapkan FGD Kurikulum ini diharapkan, dapat menciptakan ruang untuk melakukan pemetaan bersama tantangan dan peluang adopsi kurikulum Cek Fakta dan News Literacy ke dalam kurikulum sekolah. Termasuk juga membangun kolaborasi dengan stakeholder pendidikan untuk mendorong masuknya kurikulum Cek Fakta dan News Literacy ke dalam kurikulum sekolah.

“AMSI Sulsel sebagai penyelenggaran FGD di Makassar, selama ini memang konsen dengan menyosialisasikan anti hoax dan penerapan cek fakta di masyarakat. Sehingga, dengan adanya FGD ini, kampanye tentang bahaya dis/misinformasi bisa lebih luas penyebarannya,” tambahnya. (*)