Marosnews.com – Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam melaunching pelaksanaan penyaluran perdana bantuan beras PPKM 2021 untuk keluarga penerima manfaat PKH dan BST.

Mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) penyaluran perdana bantuan beras ini diberikan kepada keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) di lapangan Pallantikang, Senin (26/07/2021).

Baca juga : Pasien Covid-19 di Maros Terima Bantuan Logistik Peningkat Imun

Penyerahan bantuan ini dihadiri oleh para camat dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Maros, juga diberikan kepada para perwakilan yakni Saad Abdul Wahab, Ibu Hadi, dan Hj Rahmatiah.

Kegitan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap dampak dari pandemi covid-19. Bupati Maros, HAS Chaidir Syam mengungkap, masyarakat kita sangat membutuhkan bantuan kita semua, terlebih dengan semakin meningkatnya penyebaran covid-19.

“Para camat dimohon perhatiannya untuk menyampaikan kepada kepala desa agar segera menyalurkan BLT yang belum tersalur,” ungkap Chaidir.

Maros sendiri sesuai yang diungkap Chaidir berada pada PPKM level 3, yang berarti kita harus selalu waspada.

Baca juga : Bupati Maros Luncurkan Bantuan Dana Bergulir Bagi UMKM

Kepala Dinas Sosial Maros Prayitno juga mengungkap, selain launching pelaksanaan penyaluran program beras PPKM, dalam waktu dekat ini juga akan dilakukan penyaluran sembako untuk tiga bulan, penyaluran kepada pihak PKH tahap ketiga dan bantuan BSP tiap dua bulan.

Selanjutnya, Prayetno menjelaskan launching beras ini  sesuai dengan instruksi presiden terkait dengan kegiatan PPKM. Masing-masing penerima manfaat PKH dan BST akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 Kg. Total penerima bantuan yang tercatat sebanyak 29.803 keluarga.

“Penerima manfaat PKH dan BST yang ada di Maros sebanyak 29.803 keluarga dengan masing-masing mendapatkan 10 Kg beras untuk tiap keluarga,” ungkap Chaidir.

Meskipun sudah ada data yang tercatat sebelumnya, semalam pihaknya mendapatkan info penambahan sebanyak 10 ribu bantuan peras diluar dari penerima manfaat PKH dan BST.

“Semalam kami mendapatkan info penambahan sebanyak 10 ribu, selanjutnya kami akan mencari datanya terlebih dahulu agar yang menerima bantuan ini betul-betul orang yang membutuhkan,” pungkas Prayetno. (Ed)