Turikale, Marosnews.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar workshop dan pendampingan penulisan buku bagi guru, Senin (14/3/2021) di Gedung Baruga A Kantor Bupati Maros. Pelaksanaan kegiatan dibuka langsung Wakil Bupati (Wabup) Maros Hj. Suhartina Bohari.
Membuka kegiatan workshop, Wakil Bupati perempuan pertama Maros itu mengungkapkan rasa senangnya karena Kabupaten MAros ditunjuk sebagai role model Kabupaten Literasi di Sulawesi Selatan.
Perempuan yang akrab disapa Hati ini menyebutkan berbagai kegiatan telah dilakukan untuk memaksimalkan Maros sebagai Kabupaten Literasi. Salah satunya dengan menyiapkan pojok literasi.
“Sebenarnya pojok literasi ini hanya kegiatan spontan untuk mengukur kepedulian masyarakat terhadap minat baca. Ternyata alhamdulillah, kami mendapat respon positif,” katanya.
Selain itu, juga dijelaskan bahwa Bunda literasi dari 14 kecamatan telah berhasil menyumbangkan 2.200 buku. Sumbangan buku ini menjadi bentuk dukungan terhadap Maros sebagai Kabupaten Literasi. Kecamatan Cenrana menjadi kecamatan dengan penyumbang buku terbanyak, yakni 600 buku.
Suhartina Bohari yang juga Bunda Literasi Kabupaten Maros ini mengapresiasi bunda literasi yang ada di setiap kecamatan.
Ia juga menjelaskan bahwa terdapat enam jenis literasi, yakni literasi menulis membaca, literasi numerisasi, literasi finansial, literasi sains, literasi budaya dan literasi digital.
Dari keenam literasi tersebut, orang nomor dua di Maros itu mengungkapkan kegiatan literasi saat ini fokus pada literasi membaca dan menulis.
“Dalam upaya menjadikan Maros sebagai kabupaten literasi, kami (Pemkab Maros) tetap akan menjalankan enam literasi, hanya saja untuk saat ini difokuskan pada literasi membaca dan menulis. Untuk itu, kami akan menyarankan setiap sekolah bisa menghasilkan satu buku satu sekolah,” bebernya.
Adapun karya yang dihasilkan dari aksi ‘satu buku satu sekolah’ akan launching serentak pada 2 Mei 2022 mendatang. Suhartina juga mengungkapkan akan terjun ke sekolah-sekolah untuk meninjau langsung kondisi perpustakaan dan kondisi stok buku yang ada.
Terpisah, Kabid Ketenagaan Disdikbud Maros, Abdul Muis, mengatakan workshop dan pendampingan penulisan buku bagi guru dilakukan untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai cermin keprofesionalan seorang guru.
“Kegiatan ini mendukung pemerintah dalam program kabupaten literasi. Workshop dan pendampingan akan berlangsung selama satu bulan sejak 14/3/2022 sampai 14/4/2022,” ujarnya.
Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari masing-masing TK, SD, dan SMP se Kabupaten Maros. Melalui pendampingan ini, setiap peserta diharap dapat menghadirkan karya tulis dalam bentuk buku.