Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus mengatakan angka stunting di Maros mengalami peningkatan.
“Tahun ini mencapai 3.000, tahun 2022 sebanyak 3.700 dan 2023 ada 2.700. Untuk menurunkan angka stunting, Maros masih perlu meningkatkan pentingnya pencegahan stunting,” katanya.
Meski angka stunting baik, namun dari segi penanganan terbilang sukses.
“Kita sukses dipenanganannya, karna tidak ada kematian karena stunting, tapi yang perlu kita tingkatkan adalah pencegahannya agar tidak ada kasus stunting baru,” ucapnya.
Yunus mengungkapkan paling banyak yang menderita stunting adalah mereka yang melakukan pernikahan dini.
“Itu karena organ rerproduksinya belum siap untuk melahirkan,” tuturnya.(*)
Edr;Br