MN, Jakarta – Harga tiket pesawat akan dinaikkan PT Garuda Indonesia jika protokol jaga jarak (physical distancing) masih diberlakukan selama tatanan kehidupan baru (new normal).

Hal tersebut diutarakan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Dilansir Marosnews.com dari CNN Indonesia, Irfan Setiaputra menyebut pihaknya akan membahas kemungkinan ‘harga baru’ tiket pesawat jika setengah kapasitas kursi masih harus dikosongkan.

“Jika lebih lama (physical distancing) maka akan ada implikasi finansial karena banyak kursi yang tidak boleh dijual. Pilihannya adalah mungkin kami akan appeal (minta) boleh tidak menaikkan harga (tiket pesawat),” ungkapnya.

Irfan menjelaskan bahwa jika memang harga tiket dinaikkan, harga yang dijual nantinya tidak akan di luar kemampuan masyarakat. Dia juga menyebut Garuda tidak akan mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Kalau jadi, keputusan menaikkan harga diambil karena pendapatan perseroan menurun drastis sejak pandemi Covid-19. Irfan menyebut jumlah penumpang Garuda anjlok 90 persen sehingga mengharuskan perusahaannya mengandangkan 70 persen pesawatnya.

Keadaan diperparah oleh keputusan pemerintah untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada 2020 ini. Kondisi itu membuat Garuda kehilangan 10 persen pendapatan reguler yang biasanya berasal dari pemberangkatan jemaah haji.

“Tentu harga yang ditentukan adalah yang bisa diterima penumpang, yang masuk akal. Saya bukan orang yang mencari kesempatan dalam kesempitan. Selama pandemi kami minta pengertian penumpang kalau harga dinaikkan,” terangnya.

Sebelum wacana harga baru tiket pesawat terbit, Irfan mengatakan pihaknya telah berupaya bertahan dari tekanan corona melalui berbagai efisiensi dengan menekan ongkos dan pengeluaran internal yang tidak mendesak.

Salah satunya yaitu merumahkan 800 karyawan kontrak atau karyawan berstatus Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) selama tiga bulan terhitung mulai 14 Mei 2020.

Tak hanya itu, efisiensi juga dilakukan dengan mempercepat penyelesaian kontrak kerja 135 pilot dan co-pilot. Untuk memangkas pengeluaran, Irfan mengatakan Garuda juga patuh dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir memangkas gaji dan meniadakan THR jajaran direksi tahun ini.

Namun, upaya tersebut belum banyak menolong. Selain menaikkan harga tiket, supaya kinerja perseroan bisa pulih, ia juga mengatakan Garuda akan berbalik haluan dengan mencari pangsa baru. Salah satu yang dilakukan yakni Garuda mulai merambah ke lini usaha lainnya seperti pengiriman kargo berbasis aplikasi digital dengan jangkauan pengiriman ke seluruh wilayah Jabodetabek dan wilayah antarkota yang didukung oleh Aerojasa Cargo.