Karena tema haji tahun ini masih berkisar Haji Ramah Lansia, penyediaan ruang kenyamanan bagi para Lansia menjadi hal yang tidak bisa ditawar. Memberi kesempatan kepada pendamping Lansia untuk mendapatkan porsi haji mengikuti orang tua atau keluarga yang sudah lansia adalah contoh yang sangat konkrit.
Doktrin bahwa petugas haji harus lebih mendahulukan pelayanan dibanding melaksanakan ibadah haji juga hal yang tidak bisa ditawar. Pelayanan adalah tugas utama, berhaji adalah bonus. Petugas yang tidak disiplin dan tidak menjalankan fungsinya juga sudah pasti berhadapan dengan sanksi oleh organ khusus yang dibentuk oleh penyelenggara haji pusat.
Jargon yang berkembang di kalangan petugas haji di lapangan adalah “mengajak yang muda untuk melayani yang tua,” sekaligus menetralkan plesetan “melayani yang tua, menyayangi yang muda”. Itulah haji yang terstruktur, bukan sebatas struktur haji. (***)