Cenrana, Marosnews.com – Dugaan pemotongan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), dilakukan oknum tenaga pendamping PKH di Dusun Tanete, Desa Cenrana Baru, Kecamatan Cenrana.
Modus pemotongan bantuan dilakukan dengan dalih biaya gesek ATM dan ongkos ojek.
“Nominal bantuan yang dipotong sebesar Rp 50 ribu dengan alasan biaya gesek ATM dan ongkos ojek,” kata Abdul Malik, Ketua LSM Kelompok Independen Pencari Fakta Republik Indonesia (KIPFA-RI) Kabupaten Maros, Rabu (24/5/2023).
Lanjut Malik menjelaskan, pihaknya juga menemukan sang oknum pendamping PKH menyimpan kartu PKH, ATM dan buku tabungan para penerima PKH.
“Temuan itu berdasarkan hasil investigasi di lapangan. Kami menemukan kartu PKH, ATM dan buku tabungan dalam kantong kresek dari oknum pendamping PKH. Inisialnya MA,” ungkapnya.
“Dalam temuan kami juga, ada semacam calo yang bertugas mengumpulkan ATM dan buku tabungan penerima PKH lalu diserahkan ke oknum pendamping PKH itu,” tambah Malik.
Malik mengkalkulasikan jika setiap kelompok PKH berjumlah 200 orang dan dikalikan Rp 50 ribu per orang maka akan meraup keuntungan Rp 10 juta setiap kali penarikan.