Makassar, MAROSnews.com – Kemenangan Chaidir Syam – Meutazim Mansyur (CS TA) atas kotak kosong (koko) di Pilkada Maros dianggap fenomenal. Pasalnya, meski dikeroyok oleh sejumlah tokoh politik di barisan koko, CS TA berhasil unggul dengan telak.
Hal itu diungkapkan oleh pakar politik Unhas, Andi Lukman Irwan. Menurutnya, kekuatan barisan koko yang selama ini terlihat besar dengan keberadaan sejumlah tokoh politik seperti mantan Bupati Maros Hatta Rahman dan sejumlah tokoh lainnya, tidak mampu membendung pergerakan CS TA di akar rumput yang memang didukung oleh tingkat kesukaan publik yang tinggi.
“Bukan rahasia lagi jika memang koko yang awalnya kosong itu diisi oleh sejumlah tokoh di Maros. Hari ini kita bisa lihat hasilnya, pak Chaidir mampu memberikan kemenangan signifikan walaupun berhadapan dengan banyak figur itu. Kehadiran mereka yang bersatu dalam mengisi kotak kosong belum mampu menandingi kekuatan elektoral pasangan CS TA. Makanya itu saya sebut fenomenal,” katanya, Kamis (28/11/2024).
Lebih lanjut, Lukman mengaku perolehan suara CSTA di Maros sudah sangat maksimal dengan selisih kemenangan di atas 50 ribu suara. Bahkan, kemenangan CS TA terjadi di 14 kecamatan. Hal itupun menunjukkan betapa kuatnya kekuatan figur dan juga tim yang solid di lapangan.
“Padahal kalau kita lihat, kekuatan yang ada di paslon CS TA itu sama dengan yang ada di koko. Seperti halnya perangkat kekuasaan juga sama-sama dimiliki. Jadi boleh dibilang imbanglah,” paparnya.
Lukman menambahkan, kemenangan pasangan CS TA ini juga disumbang oleh rekam jejak keberhasilan dalam mengelola pemerintahan dan membangun daerah selama periode pertama kepemimpinan Chaidir Syam yang dikenal dekat dengan rakyat.
Bagi Lukman, kepemimpinan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat memperkuat kepercayaan publik terhadap Chaidir. Di sisi lain kata Lukman, dukungan itu juga diperkuat oleh kehadiran Muetazim sebagai pasangan wakil yang memiliki jaringan sosial luas dan kemampuan memobilisasi dukungan.
“Mereka berdua juga mampu mengoptimalkan berbagai saluran komunikasi, baik langsung melalui kunjungan ke desa-desa maupun melalui media sosial. Pendekatan ini memastikan pesan kampanye mereka sampai ke seluruh lapisan masyarakat,” terangnya.