Tompobulu, Marosnews.com – Memasuki musim kemarau sebagian masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, mulai kesulitan air bersih.
Keberadaan Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di desa tersebut tak memberi manfaat ke masyarakat, karena tidak berfungsi.
Ketua LSM KIPFA (Kelompok Independen Pencari Fakta Republik Indonesia) Kabupaten Maros, Abdul Malik, dalam keterangannya yang diterima marosnews.com mengatakan, keberadaan Pamsimas di Desa Tompobulu sama sekali tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Sudah bisa dikatakan proyek Pamsimas itu gagal total, karena tidak berfungsi sama sekali, air bersih yang diidamkan masyarakat sampai saat ini belum terealisasi (tidak mengalir),” kata Abdul Malik.
Lanjut dia menjelaskan, kondisi pipa Pamsimas sebagai alat penyalur air ke rumah masyarakat saat ini sudah banyak yang hilang dan rusak.
“Selain pipanya yang sudah banyak hilang dan rusak, bak induknya juga tidak terurus, sudah ditutupi ilalang dan berlumut. Ini fakta yang kami dapatkan saat turun ke lokasi,” ujarnya.
Malik menduga Pamsimas di Desa Tompobulu itu dikerjakan asalan sehingga tidak memberikan manfaat kepada masayarakat.
“Kami menduga Pamsimas dikerja asal jadi, kurang pengawasan dan kemungkinan ada konspirasi antara sesama yang berkepentingan sewaktu pembangunan proyek,” bebernya.
Malik melanjutkan, proyek Pamsimas itu dikerjakan pada tahun anggaran 2019 dengan anggaran yang terbilang besar, yakni Rp 400 juta.
“Pamsimas merupakan program pinjaman pemerintah pusat yang dihibahkan langsung kepada masyarakat, dan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Kami meminta pihak berwajib mengusut penyebab mangkrak dan terbengkalainnya proyek Pamsimas di Desa Tompobulu,”pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, upaya untuk meminta penjelasan dari Kepala Desa Tompobulu maupun Dinas terkait masih dilakukan. (***)