Turikale, Marosnews.com – Keterbatasan jumlah personel pengawas yang dimiliki Bawaslu sangat menyulitkan pengawasan pemilu. Olehnya itu partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengawal pelaksanaan Pemiku 2024.
Anggota Bawaslu Maros, Saiyed Mahmuddin mengatakan jumlah pengawas sangat sedikit untuk mengawasi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Olehnya itu kata dia, diperlukan partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan pengawasan.
“Jumlah personel Bawaslu mulai dari Panwascam PKD dan PTPS sangat minim jika dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Maros. Ini sangat menyulitkan pengawasan pemilu, makanya dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan pengawasan,” kata Anggota Bawaslu Maros, Saiyed Mahmuddin Assaqqaf, pada Sharing Session dan Deklarasi Pemilu Damai 2024 PC Ansor Kabupaten Maros, di Berkah Kopi Maros, Kamis (11/1/2024).
Mahmuddin mengharapkan keterlibatan aktif masyarakat dalam pengawasan agar pelanggaran-pelanggaran dapat segera dilaporkan dan diproses sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
“Kita harapkan keterlibatan masyarakat, baik itu ada pelanggaran ataupun Informasi-informasi pelanggaran. Sehingga dapat segera diproses di Bawaslu,” ujarnya.
Selain itu, Mahmuddin juga menyinggung tentang golput. Ia menyerukan agar masyarakat jangan golput, sebagai bagian dari upaya Bawaslu menjaga hak pilih.
“Dalam pemilu itu, yang harus kita garis bawahi dalam pemilu damai. Seluruh masyarakat pada tanggal 14 Februari 2024, tidak ada yang namanya golput. Sehingga Bawaslu dalam menjaga hak pilih masyarakat tersalurkan,” pungkas Kordinaasi Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kabupaten Maros ini. (***)