Tanralili, MAROSnews.com – Hari Pramuka di Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus setiap tahunnya. Penetapan momen ini merujuk pada peresmian Gerakan Pramuka di Indonesia yang dilakukan pada tanggal 14 Agustus 1961 silam.

Di Kabupaten Maros peringatan hari pramuka tingkat kabupaten digelar di Lapangan Pallantikang pada Rabu 14 Agustus 2024. Upacara peringatan hari pramuka ke-62 ini dihadiri langsung Bupati Maros Chaidir Syam yang juga Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) dan Wakil Bupati Suhartina Bohari selaku Ketua Kwarcab Pramuka Maros.

Di momentum hari pramuka tahun ini, Bupati Maros Chaidir Syam menyampaikan imbauannya yang mewajibkan pegawai memakai pakaian pramuka setiap tanggal 14. Imbauan ini berdasarkan surat edaran yang sebelumnya dikeluarkan bupati.

Chaidir juga menjelaskan bahwa peringatan hari pramuka masih digelar di Lapangan Pallantikang karena pembangunan bumi perkemahan di Kecamatan Simbang belum rampung.

“Insyaallah pembangunan bumi perkemahan di Simbang ditarget rampung tahun ini,  karena sudah masuk tahun ketiga perbaikannya,” tuturnya.

Sementara Ketua Kwarcab Pramuka Maros, Suhartina Bohari pada kesempatan ini menyampaikan progrma kerja yang dilaksanakan di tahun 2023.

Di antaranya mengirimkan kontingen cabang ke Reimuna Nasional ke-12 tahun 2023 di Cibubur Jakarta dan Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan.

Suhartina juga meyampaikan prestasi pramuka Maros. Salah satunya berhasil meraih peringkat II regu berprestasi tingkat penggalang IV dari Kwartir Pramuka Sulsel.

Pelayan Pustu di Momentum Hari Pramuka

Selain di Lapangan Pallantikang, momentum peringatan hari pramuka juga dirayakan oleh petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Allaere, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.

Petugas kesehatan yang terdiri dari perawat, bidan dan dokter mengenakan pakaian pramuka saat bertugas melayani pasien.

“Di momentum hari pramuka ini, kami di Pustu Allaere memberikan pelayanan yang sedikit berbeda dengan hari-hari biasa. Kami mengenakan pakaian pramuka saat melayani pasien,” kata Mirnawati, salah seorang petugas pustu.

Mirnawati yang juga jebolan Jambore Nasional (Jamnas ke VIII Tahun 2006 Jatinangor Jawa Barat ) berpangkat Penggalang ini mengatakan, mengenakan pakaian pramuka saat melayani pasien terasa sangat istimewa baginya.

“Ini terasa sangat istimewa bagi saya karena bisa mengenakan pakaian pramuka melayani pasien di momentum hari pramuka tahun 2024,” tuturnya.

Pelayanan dengan mengenakan pakaian pramuka ini pun ternyata disambut postif oleh pasien yang berkunjung.

“Kami merasa bersyukur dengan pelayanan pustu di sini (Pustu Allaere), karena memudahkan lansia seperti saya dalam memeriksakan kesehatan,” ungkapnya. (***)