Turikale, MAROSnews.com – Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon,  mengapresiasi pameran bilah pusaka yang menampilkan keris dan badik dari berbagai daerah di Sulawesi dalam pelaksanaan Festival Budaya Gau Maraja 2025 di Kabupaten Maros.

Apresiasi tersebut disampaikan Fadli saat membuka pelaksanaan pameran di Gedung Baruga A dan Baruga B Kantor Bupati Maros, Kamis (03/07/2025).

Mantan anggota DPR RI itu menilai keris dan badik bukanlah sekedar senjata, tetapi warisan budaya tak benda yang penuh makna. Ia juga mengingatkan bahwa keris telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia sejak 2005.

Terkhusus keris Bugis dan Makassar, Fadli mengungkapkan keduanya punya peran besar dalam sejarah Nusantara. Di era Majapahit kata Fadli, dua keris ini sangat dominan.

“Di era Majapahit keris Bugis dan Makassar sangat dominan. Keris Makassar menyebar hingga NTT dan Maluku, sedangkan keris Bugis memengaruhi Kalimantan dan Sumatra,” ujarnya.

Untuk badik khas Maros Fadli menyebut memiliki tujuh hingga sembilan ragam bentuk yang masing-masing menyimpan filosofi tersendiri.

“Saya bawa lima bilah milik pribadi. Keris Bapak Presiden juga ada satu yang dipamerkan. Tapi banyak kolektor lokal yang koleksinya luar biasa, ada dari Makassar, Bone, dan kerajaan-kerajaan lama,” sebutnya.

Ia menambahkan, sebagian keris yang dipamerkan telah berusia ratusan tahun, dengan pamor khas dan nilai historis tinggi. Keris dari Sumbawa pun kata Fadli sering dimasukkan dalam rumpun Sulawesi karena kemiripan bentuk dan jiwa.

“Kita perlu angkat literasi budaya. Anak-anak muda harus tahu, keris dan badik ini bukan benda biasa, tapi cermin jati diri bangsa,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Bupati Maros, Chaidir Syam, mengungkapkan apresiasi atas kunjungan Menteri Kebudayaan. Ia berharap, kegiatan ini dapat memperkuat semangat pelestarian budaya lokal.

“Ini bukan sekadar pameran, tapi ruang edukasi bagi generasi muda Maros. Kami mendukung penuh setiap upaya pelestarian budaya seperti ini,” ujarnya.

Mantan Ketua DPRD Maros itu menyebut, sejumlah pusaka keramat dari kerajaan-kerajaan adat di Sulawesi Selatan juga turut dipamerkan, termasuk milik Raja Turikale dan Raja Marusu Kabupaten Maros.

Selain membuka pameran bilah pusaka, Fadli Zon juga meninjau pameran Gerbang Peradaban Awal dan koleksi manusia purba yang digelar dalam rangkaian Gau Maraja Leang-Leang.

Untuk diketahui, pelaksanaan Festival Budaya Gau Maraja 2025 ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros. Festival ini digelar selama tiga hari, 3-5 Juli 2025. Pelaksanaan kegiatan digelar di dua lokasi, yakni di Lapangan Pallantikang yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Maros dan di Taman Arkeologi Leang-Leang yang merupakan kawasan situs manusia prasejarah. (*)