Turikale, Marosnews.com – Reka adegan pembunuhan bapak dan anak di sebuah ruko lantai 3 Lingkungan Sanggalea, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, digelar hari ini, Selasa (19/12/2023).
Pantauan marosnews.com di lokasi, pelaksanaan reka adegan menjadi tontonan warga hingga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas dari arah Makassar menuju Maros.
Saat pelaku tiba di lokasi, warga yang melihat kedatangannya langsung meneriaki pelaku saat digiring oleh petugas masuk ke dalam ruko. Bahkan saat pelaku berada di dalam ruko pun warga tak henti-hentinya berteriak dan beberapa diantara mereka memberikan makian kepada pelaku.
“Bagaimanakah baunya itu pembunuh, mau sekalika rasanya cium baunya seperti apa rasanya,” teriak salah seorang ibu-ibu di tengah kerumunan warga.
Di lokasi kejadian juga tampak keluarga korban tak kuasa menahan tangis saat reka adegan sedang berlangsung. Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi turut menenangkan keluarga korban.
Pelaksanaan reka adegan dikawal ketat puluhan personel Polres Maros, ada yang bertugas mengatur arus lalu lintas, mengamankan warga hingga berjaga di depan pintu ruko. Lokasi kejadian juga dipasangi Police Line saat reka adegan berlangsung.

Hingga berita ini diturunkan, proses reka adegan di lokasi kejadian masih berlangsung.
Sebagai informasi, pembunuhan bapak dan anak di ruko tersebut terjadi pada Rabu subuh, 6 Desember 2023, sekitar pukul 04.30 wita. Adapun korbannya yakni MK (53) dan AM (27). Pelaku sendiri berhasil diringkus empat hari kemudian, yakni pada hari Minggu 10 Desember 2023.
Pelaku bernama Andi alias Black (20) tahun, merupakan buruh bangunan yang tinggal tidak jauh dari rumah korban. Wakapolres Maros Kompol Muh Alamsyah dalam konfrensi pers pada Selasa 12 Desember lalu mengatakan pelaku melakukan pembunuhan karena sakit hati kepada kedua korban.
“Motifnya pelaku sakit hati, dimana korban ini juga sering mempelototi pelaku dan mengatainya dengan perkataan kasar, an***gk*, j***k, h***m,” ungkap Alamsyah.
Perkataan kasar itu didapatkan pelaku saat nongkrong di depan rumah korban. “Jadi pelaku ini suka main HP dan nongkrong di depan rumah korban karena ada wifi gratis. Kebetulan korban ini pengusaha roti, jadi kadang kendaraannya mau keluar masuk. Sehingga keberadaan pelaku dianggap menghalangi dan ditegur berulang-ulang oleh si korban. Awal dari sinilah pelaku merasa diperlakukan tidak baik oleh kedua korban sehingga muncul rasa dendam,” kata Kasar Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet yang turut hadir dalam konfrensi pers tersebut. (***)