Sementara itu, Bunda Baca Kabupaten Maros, Ulfiah Nur Yusuf mengatakan, penghargaan yang diterimanya itu merupakan tantangan sekaligus motivasi untuk terus berbuat yang terbaik memajukan literasi di wilayahnya.

“Kita telah membentuk bunda baca di seluruh desa dan kelurahan di Maros, kedepannya, seluruh Bunda Baca ini tentunya akan kita dorong untuk bersama-sama lebih giat lagi turun ke tengah-tengah masyarakat guna meingkatkan budaya literasi,” ujarnya.

Bupati Maros, Chaidir Syam yang juga hadir mendampingi penerimaan penghargaan itu mengatakan dalam upaya memajukan minat baca, pihaknya telah membuat 43 Perpustakaan Desa berbasis inklusi.

“Dalam dua tahun kepemimpinan kami, sudah ada 43 Perpustakaan Desa yang kami buat. Bahkan tahun ini pun akan disusul 15 desa yang juga akan membuat perpustakaan,” jelasnya.

“Kedepannya kita terget seluruh desa dan kelurahan ini telah memiliki perpustakaan berbasis inklusi. Tidak hanya kita suplai buku, tapi juga komputer dan semua itu dari APBD kita,” tambahnya.

Melalui bunda banca yang juga telah dibentuk hingga ke desa-desa, Chaidir Syam berharap agar Perpustakaan Desa menjadi satu kesatuan untuk mendorong dan mengubah prilaku masyarakat agar gemar membaca dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

“Kita juga telah libatkan pegiat literasi yang sudah terbentuk selain dari bunda baca, semua pihak memang harus bersama-sama untuk menumbuhkan gemar membaca ini,” ujarnya.