Maros Baru, Marosnews.com – Sudah empat hari, pemukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, tergenang banjir.
Desa terparah yang tergenang banjir yakni Desa Borimasunggu dan Desa Borikamase. Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Tak hanya menggenangi pemukiman warga, banjir juga menggenangi ruas jalan penghubung antar desa sehingga akes terputus.
Akibatnya saat warga kehabisan stok makanan di rumahnya, mereka harus rela berjalan kaki menerobos air dengan kedalaman 1,5 meter karena akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan.
Sementara bagi yang memiliki perahu mereka memilih menggunakan perahu jolloro untuk beraktivitas keluar rumah.
Salah seorang warga, Saidah mengaku kalau banjir yang melanda kampungnya itu sudah keempat kalinya selama cuaca ekstrem.
Ketinggiannya pun bervariasi, namun tertinggi kedalamamnya mencapai 1,5 meter.
“Kalau stok makanan sudah habis terpaksa kita keluar lagi. Seperti sekarang ini saya mau keluar beli makanan. Jadi mau tidak mau kita harus terobos banjir,” sebutnya.
Menyoal distribusi bantuan, Saidah mengaku belum mendapatkan sama sekali.
Sementara warga lainnya, Saharuddin, mengaku harus menggunakan perahu untuk keluar membeli makanan.
“Saat ini di rumah ketinggian air itu sekitar satu meter lebih, jadi kita harus menggunakan perahu,” akunya.
Dia pun berharap segera ada bantuan dari pemerintah.
Dari pantauan di lapangan, di Kecamatan Maros Baru ada ratusan pemukiman warga terendam banjir. Ini tersebar di sejumlah desa.
Terpisah Kepala BPBD Maros, Fadli mengatakan data sementara saat ini ada enam kecamatan yang terdampak banjir.
“Itu Kecamatan Marusu, Turikale, Lau, Maros Baru, Bantimurung dan Simbang,” sebutnya. (***)