“Isu global yang harus dilirik yakni perkawinan anak dan penurunan stunting. Dimana tahun sebelumnya Maros hanya bisa menjadi penonton, namun saat ini sudah ada beberapa inovasi yang dilakukan pemerintah Kabupaten Maros sehingga berpeluang meraih predikat yang lebih tinggi,” sebutnya.

Terpisah, Kadis P3A Dalduk KB Kabupaten Maros, dr Fitri Adecahya optimistis tahun 2022 ini Maros meraih KLA. Hal ini setelah Maros telah melakukan berbagai persiapan, salah satunya adalah pembentukan 14 gugus tugas KLA.

“Jadi di tiap kecamatan layak anak, ada 14 forum anak kecamatan, 9 P2TP2A kecamatan di Kabupaten Maros, akte kelahiran mencapai 87,00%, anak telah memperoleh pendidikan 70% dan 100% kecamatan telah memiliki ruang baca,” bebernya.