MN, Opini – “Sudah 10 tahun Golkar di luar pemerintahan, sekarang tiba saatnya mencetak sejarah, merebut kembali kekuasaan di Kabupaten Maros,” demikian sepenggal ungkapan Ketua DPD II Golkar Maros, Andi Patarai Amir belum lama ini, saat menggelar jumpa pers terkait arah dukungan Golkar di Pilkada Maros.

Ungkapan tersebut tentu menjadi warning bagi lawan politiknya di Pilkada Maros 2020. Tekad untuk mengembalikan kejayaan Golkar menjadi  ambisi Aso, sapaan akrab Andi Patarai Amir yang kini menjabat Ketua DPRD Maros.

Di kontestasi Pilkada Maros 2020, Golkar mengusung Tajerimin – Havid S Pasha sebagai pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati. Hal ini telah diumumkan Andi Patarai Amir kepada media, Selasa (30/06/2020). Dia menjelaskan bahwa berdasarkan keputusan tim 14 DPP Golkar, Tajerimin lah yang mendapatkan rekomendasi Golkar, meskipun ini disoal oleh kader Golkar lainnya, Sahiruddin, yang menyebut belum ada surat rekomendasi sah dukungan Golkar ke Tajerimin.

Kembali ke konteks tekad Andi Patarai Amir mengembalikan kejayaan Golkar di Maros. Ucapan ini bisa dibilang bukan isapan jempol belaka. Sebab jika berkaca pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Golkar di bawah kendali Andi Patarai Amir berhasil mendongkrak perolehan kursi Golkar menjadi tujuh kursi di DPRD Maros, setelah sebelumnya hanya empat kursi di Pileg 2014, saat Golkar masih dikomandoi Husain Rasul.

Perolehan tujuh kursi di legislatif, membawa Patara Amir menduduki kursi ketua di DPRD Maros, menggeser dominasi PAN yang harus puas menempati kursi Wakil Ketua.

Jika berkaca pada hasil Pileg 2019, Patarai Amir boleh jemawa. Namun ajang pembuktian selanjutnya menanti di Pilkada Maros 2020. Jika melihat kandidat Calon Bupati Maros yang menjadi  lawan, jelas bukan hal mudah, atau istilah bekennya bukan ‘kaleng-kaleng’.

Ada nama AS Chaidir Syam berpasangan Suhartina Bohari. Pasangan ini boleh dikata sudah memiliki basis yang kuat. Keduanya merupakan kader PAN. Chaidir Syam sendiri tidak perlu diragukan, dia merupakan pemilik suara terbanyak di Pileg 2014 dan 2019. Dia juga sebelumnya merupakan Ketua DPRD Maros. Sementara Suhartina Bohari adalah adik ipar Bupati Maros Hatta Rahman, yang sebelumnya juga merupakan anggota DPRD Maros periode 2014-2019.

Selain itu, ada juga nama Andi Harmil Mattotorang berpasangan Andi Ilham Nadjamuddin. Andi Harmil sendiri merupakan incumbent, Wakil Bupati Maros yang mendampingi Hatta Rahman selama dua periode. Sementara Andi Ilham Nadjamuddin merupakan anak mantan Bupati Maros Andi Nadjamuddin, yang menjabat selama dua periode sebelum Hatta Rahman.

Nama lainya yang mencuat bakal bertarung di Pilkada Maros, yakni Sahiruddin berpasangan Nuraeni Wahid, dan dua nama lainnya yang masih melakukan manuver jomblo, yakni Amirullah Nur Saenong dan Wawan Mattaliu, serta pasangan Calon Indepeden Muhammad Nur dan Muhammad Ilyas Cika.

Semua masih dinamis. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maros yang ada saat ini bisa saja berubah. Namun yang menarik untuk dinanti adalah tekad Andi Patarai Amir mengembalikan kejayaan Golkar di Maros. Apakah Golkar akan berjaya merebut kembali kursi kekuasaan di Bumi Butta Salewangang? ataukah justru kejayaan Golkar di masa lalu hanyalah ungkapan pemanis yang menjadi penyemangat omong kosong dari seorang politisi?  Kita tunggu saja pembuktian King Maker Golkar Maros, Andi Patarai Amir di Pilkada 2020!!! (Redaksi Marosnews.com)