Turikale, Marosnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bulog Divisi Regional (Divre) Makassar, Rabu  (10/11/2021).

MoU tersebut terkait penyaluran  beras Bulog ke Aparatur Sipil Negera (ASN) lingkup Pemkab Maros.

Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam mengatakan MoU dengan Bulog dilakukan setelah melakukan kajian.

“Untuk MoU ini sebelumnya sudah kita kaji, dan beras Bulog saat ini kualitasnya sudah bagus, tidak lagi seperti dulu yang kesannya tidak berkualitas. Alhamdulillah sekarang sudah ada yang premium dan bagus dikonsumsi ASN kita” ungkap Chaidir.

Chaidir menyampaikan selain untuk ASN, MoU tersebut juga untuk membantu menjual gabah petani.

“Kita juga bantu petani untuk pembelian berasnya, kalau misalnya ASN kita 7.000 orang masing-masing 10 kg, berarti ada 70 ton beras, maka Bulog juga harus mengambil beras petani kita di Maros minimal 70 ton,” sebut Chadir.

Sementara itu kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Makassar, Harisun mengatakan MoU tersebut adalah salah satu opsi untuk jaminan pasar beras bulog.

“Ini salah satu opsi yang kami lakukan, untuk jaminan pasar beras Bulog. Kemarin kan Bulog cuma disuruh beli aja, nah akhirnya terjadi masalah kalau gudang sudah penuh” ungkap Harisun.

Ia melanjutkan kalau kondisi ini (over kapasitas gudang) harus ada solusi, salah  satunya adalah melakukan koordinasi dengan pak Bupati.

“Kami menjelaskan kondisi ini ke pak Bupati, dan MoU inilah salah satu jalannya. Selain itu kami juga baru-baru ini mengirim beras keluar daerah, ke Papua dan Sumatera tapi gudang kami masih penuh. Perhari ini masih ada 3.070 ton untuk gudang yang di Maros, dan petani kita sudah mau panen lagi” tambahnya.

Ia juga menambahkan jika Bulog Divre Makassar membawahi 5 Kabupaten/Kota, yakni Pangkep, Maros, Makassar, Gowa dan Takalar.

“Dari 5 wilayah kami ini, di Indonesia kita jadi pemecah rekor stok beras, yakni 35.000 ton itu gudang sudah full” tutupnya.